MEDAN, Index Sumut – Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada September 2023 mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2023, yaitu dari US$924,97 juta menjadi US$874,78 juta atau turun sebesar 5,43 persen.

“Bila dibandingkan dengan September 2022, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 23,76 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin kemarin.

Disebutkan, golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$53,94 juta (-12,41%). Sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar pada September 2023 terhadap Agustus 2023 adalah golongan berbagai produk kimia yaitu naik sebesar US$10,52 juta (10,37%).

“Peran dan perkembangan ekspor Sumatera Utara menurut sektor, sektor Pertanian pada September 2023 mengalami penurunan US$4,67 juta (-9,97%) dibandingkan Agustus 2023, sektor Industri turun sebesar US$45,52 juta (-5,18%),” ujarnya.

Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor September, sebesar 95,18 persen, sektor pertanian sebesar 4,82 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian minyak dan gas, serta sektor lainnya sebesar 0,00 persen.

Secara rinci disebutkan, ekspor golongan barang utama Sumatera Utara pada September 2023 terhadap Agustus 2023 yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$53,94 juta (-12,41%), diikuti oleh golongan barang kopi, teh, rempah-rempah sebesar US$5,75 juta (-21,07%), sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar yaitu berbagai produk kimia sebesar US$10,52 juta (10,37%) diikuti golongan ampas/sisa industri makanan yang naik sebesar US$7,42 juta (12,77%).

“Ekspor pada Januari–September 2023 bila dibandingkan Januari–September 2022, golongan lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar US$780,00 juta (-18,75%) sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan terbesar adalah golongan tembakau naik sebesar US$10,41 juta (5,84%),” sebutnya.

Selama Januari–September 2023, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) mampu memberikan kontribusi sebesar 89,69 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Sementara itu ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 10,31 persen. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang pada Januari–September 2023 turun 22,07 persen terhadap Januari–September 2022.

Menurut negara tujuan utama, ekspor ke Tiongkok pada September 2023 merupakan yang terbesar diikuti Amerika Serikat dan India dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,80 persen.

“Selama September 2023 negara Tiongkok, Amerika Serikat dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$173,67 juta, US$113,39 juta dan US$69,85 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,80 persen. Sekitar 38,55 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN,” ungkapnya.

Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor masing-masing sebesar US$36,07 juta dan US$19,62 juta.

Pada Januari–September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022, negara tujuan utama yang mengalami penurunan terbesar yaitu Tiongkok sebesar US$305,56 juta (-18,12%) dan Belanda sebesar US$243,25 juta (-53,99%). (R)

Share: