Analisis Gunawan Benjamin

Index Sumut – Kinerja pasar keuangan dalam sepekan kedepan berada di persimpangan. Rilis data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan, justru bisa menjadi bumerang dan direspon negatif oleh pelaku pasar.

Sekalipun pada dasarnya kabar tersebut adalah kabar positif terkait dengan kinerja ekonomi AS, akan tetapi pelaku pasar bisa saja menginterpretasikan sebagai kemungkinan penundaan pemotongan bunga acuan di tahun 2024 mendatang.

Selanjutnya, pelaku pasar juga sedang menuju libur panjang Nataru yang bisa saja menciptakan penurunan transaksi pada pasar keuangan di tanah air. Sehingga sentimen ekonomi nantinya tidak begitu berpengaruh pada kinerja pasar keuangan hingga perayaan tahun baru usai. Dan situasi ini akan membuat pasar keuangan lebih didorong oleh faktor teknikal.

IHSG pada perdagangan sepekan kedepan berpeluang bergerak dalam rentang 7.130 hingga 7170. Upaya IHSG untuk melewati level psikologis 7.200 akan terbatas.

Pada perdagangan pagi ini sejumlah indeks bursa di Asia terpantau mengalami pelemahan pada perdagangan pagi ini. IHSG diproyeksikan akan bergerak seirama dengan berpeluang untuk melemah di kisaran 7.100 hingga 7.150.

IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level 7.174. Di sisi lain kinerja mata uang rupiah terpantau mengalami penguatan pada sesi perdagangan di pagi ini.

Rupiah ditransaksikan di level 15.525 per US Dolar. Jika dilihat dari kinerjanya, mata uang rupiah terpantau tidak mendapatkan tekanan dari imbal hasil US Treasury.

Rilis data pertumbuhan ekonomi AS ditambah dengan sejumlah data penting lainnya dipekan ini, diproyeksikan tidak akan begitu besar membebani kinerja mata uang rupiah, sekalipun data ekonomi dari AS nantinya akan lebih banyak memberikan tekanan pada pasar keuangan global.

Sementara itu, harga emas dunia terpantau kembali mengalami pelemahan di kisaran $2.020 per ons troy, jelang rilis data penting ekonomi AS. (*)

Share: