Index Sumut – Bursa di China dan Hongkong mengalami kenaikan yang signifikan. Kinerja dua bursa tersebut terus membaik dan trennya naik selama sesi perdagangan berlangsung.

Membaiknya dua bursa tersebut di saat beberapa bursa di Asia lainnya tetap berada di zona merah meskipun dalam pelemahan yang terbatas. Sedangkan kinerja IHSG juga terus membaik selama sesi perdagangan berlangsung.

“IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat cukup signifikan 0.86% di level 7.247,4. Meski demikian saya menilai kenaikan ini lebih dikarenakan oleh technical rebound. Karena sejumlah sentimen pasar yang berkembang saat ini banyak didominasi oleh kabar buruk, yang bisa memicu terjadinya koreksi lebih dalam di pasar saham,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (6/2) sore.

Dia menyebutkan, kabar buruk yang menghantui pasar seperti tensi geopolitik dimana perang kian melebar, sikap Bank Sentral AS atau The FED yang lebih bersikap hawkish, kenaikan harga minyak mentah dunia, serta meningkatnya tensi politik di tanah air.

Sementara itu, mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.760 per US Dolarnya. Rupiah justru melemah dalam besaran yang signifikan, dan berbeda jauh dengan kinerja IHSG pada hari ini.

“The FED yang besar kemungkinan akan bernada hawkish akan memberikan pandangannya pada akhir pekan nanti, sangat potensial memicu terjadinya pelemahan rupiah lebih lanjut,” ujarnya.

Menurutnya, mata uang US Dolar akan diuntungkan dengan sikap The FED nantinya dan kinerja pasar akan sangat terganggu serta terbebani dengan sikap pejabat Bank Sentral AS.

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan di kisaran $2.023 per ons troy nya. Harga emas masih berada di bawah tekanan dalam sepekan terakhir. Dan menjelang akhir pekan nanti, harga emas juga masih akan berada di bawah tekanan.

“Harga emas berpeluang untuk kembali turun dan mendekati level $2.010 per ons troy nya,” pungkas Gunawan. (R)

Share: