Index Sumut – Data cadangan devisa akan dirlis oleh Bank Indonesia pada perdagangan hari ini, Rabu (7/2).

Sementara itu, kinerja imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun justru mengalami penurunan ke level 4.088% pada perdagangan pagi ini.

“Pelemahan US Treasury tersebut bisa menjadi kabar baik bagi rupiah. Meskipun di sisi lain, data cadangan devisa juga memegang peranan penting bagi rupiah di perdagangan hari ini,” kata Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (7/2).

Gunawan menyebutkan, kinerja mata uang rupiah berpeluang untuk menguat, selama rilis data cadangan devisa nantinya menjadi kabar baik bagi Rupiah.

“Pada sesi perdagangan pagi ini rupiah terpantau sedikit mengalami penguatan di level 15.715 per US Dolar. Seiring dengan memburuknya kinerja US Dolar terhadap sejumlah mata uang di Asia,” katanya.

Di sisi lainnya, kinerja IHSG juga terpantau menguat di kisaran level 7.270 pada sesi perdagangan pagi. Sejumlah bursa di Asia lainnya juga turut mengalami penguatan pada perdagangan hari ini.

“Minimnya agenda ekonomi membuat pasar lebih banyak dipengaruhi oleh faktor teknikal, serta menanti pandangan sejumlah pejabat Bank Sentral AS yang dijadwalkan akan disampaikan hari ini,” sebutnya.

Namun demikian, kinerja IHSG diproyeksikan masih akan tertahan di kisaran level 7.275 hari ini. Mengingat hari ini adalah hari terakhir bursa saham di buka hingga akhir pekan ini.

Pasar baru dibuka kembali Senin awal pekan depan, sehingga pelaku pasar akan lebih mencermati sejumlah resiko yang mungkin muncul selama pasar saham diliburkan.

Sementara itu, harga emas terpantau diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan perdagangan kemarin. Harga emas ditransaksikan di kisaran level $2.035 per ons troy nya.

“Kinerja harga emas masih ditopang kabar baik seiring minimnya sentimen pasar pada hari ini. Namun ancaman bagi emas masih terlampau banyak seiring dengan pandangan sikap pejabat The FED di pekan ini. Sinyal hawkish bisa menjadi tekanan pada harga emas di pekan ini,” pungkasnya. (R)

Share: