Index Sumut  – Dalam upaya mengawal keberhasilan program Perluasan Areal Tanam (PAT), mahasiswa Polbangtan Medan yang berada di lapangan berhasil memetakan lahan seluas 2.123 hektar di Kabupaten Karo. Prestasi ini menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Poligon dibutuhkan untuk maping lahan secara detail dalam program PAT. Data yang diperoleh sudah dilaporkan ke Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian. Data lahan ini, menjadi salah satu acuan keberhasilan program PAT dan perencanaan pertanian ke depan.

Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang.

“Mereka secara khusus akan diberi tugas untuk menjaga pangan kita, dengan terlibat pada program pertanian modern serta program perluasan areal tanam (PAT) yang saat ini terus digencarkan kementan,” kata Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan, Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat El Nino. Dengan memperluas lahan pertanian, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan dan ketersediaan pangan tetap terjaga.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menyampaikan, mahasiswa Polbangtan Medan yang turun ke lapangan sudah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan pemetaan lahan secara digital.

“Mahasiswa yang turun sudah siap melakukan pemetaan poligon lahan PAT,” ujarnya.

Senada dengan itu, Penanggungjawab PAT dari Polbangtan Medan di Kabupaten Karo, Makruf Wicaksono dan Rafiqi A Alfaris Harahap menambahkan, sudah membekali seluruh mahasiswa Polbangtan Medan yang turun ke lapangan untuk melakukan pemetaan lahan secara digital.

“Melalui daring, kita sudah lakukan pembekalan dengan memberikan pemahaman bagaimana melakukan poligon lahan. Mahasiswa melakukannya dengan menggunakan Google Mymaps, Avenza, ArcGIS dn FieldMaps, kemudian laporan tersebut kami input ke aplikasi Pusdatin,” ujar Makruf.

Salah satu mahasiswa Polbangtan Medan jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Erlikasna mengatakan untuk melakukan pemetaan, dirinya dengan rekan- rekannya mengumpulkan data mulai dari nama petani, tanggal tanam, kelompok tani, sumber benih dan varietas benih.

Data ini kemudian divisualisasikan dalam bentuk poligin untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai luas lahan. “Kemudian kami melakukan poligon setelah itu baru ditambahkan dengan luas lahan,” ujar Erlikasna. (R)

Share: