Analisis Gunawan Benjamin
Index Sumut – Bursa di Asia kembali dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2023).
Walaupun pelemahannya terbatas, namun cukup untuk memberikan tekanan kepada pasar saham di tanah air.
IHSG diproyeksikan berpeluang kembali mengalami tekanan, dengan level support 7.000 sebagai penyangganya.
Pada ahri ini pelaku pasar juga akan mencermati rilis data penting, seperti pertumbuhan ekonomi India di kuartal ketiga yang akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Selanjutnya, rilis data NBS Manufacturing (PMI) China pagi ini menunjukan bahwa sektor manufaktur China masih terkontraksi.
Rilis data indeks manufaktur yang sebesar 49.4 lebih rendah dari ekspektasi serta lebih rendah dibandingkan bulan Oktober. Ini menjadi kabar buruk bagi pasar saham di Asia. Ditambah lagi India juga akan merilis laporan pertumbuan ekonomi kuartal ketiga, yang diproyeksikan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya.
Data yang mungkin akan memberikan kabar baik bagi perdagangan pasar saham besok adalah rilis data konsumsi masyarakat AS. Yang diproyeksikan akan melambat sehingga inflasi akan kembali melemah. Yang pada akhirnya akan menambah keyakinan pasar bahwa The FED kian dekat untuk memotong besaran bunga acuannya di tahun depan.
IHSG pada hari ini dibuka melemah di level 7.050, tetap waspadai potensi penurunan kinerja IHSG di bawah level 7.000, yang bisa membawa koreksi IHSG ke level 6.950.
Di sisi lain, mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak sidewayas pada perdagangan hari ini. Rupiah berpeluang untuk bergerak mendatar dalam rentang 15.370 hingga 15.430 per US Dolar.
Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, mata uang rupiah terpantau mengalami penguatan di level 15.380 per US Dolar.
Senada dengan Rupiah, harga emas kembali menguat di level $2.044 per ons troy pada perdagangan hari ini. Emas masih kesulitan untuk menembus level $2.050.
Kinerja harga emas diproyeksikan masih berpeluang melewati level psikologis tersebut di hari ini. (*)
