Index Sumut – Kinerja ekspor Sumut selama tahun berjalan 2024 (Januari – Agustus) merealisasikan kinerja yang memburuk. Berdasarkan rilis data BPS, pada periode Januari hingga Agustus 2024 kinerja ekspor ril Sumut melemah 11.85% dibandingkan dengan priode yang sama tahun 2023.

Penurunan kinerja ekspor Sumut tersebut diukur dari kuantitas atau tonase. Sementara dari nilai FOB, kinerja ekspor Sumut juga melemah 2.7%.

“Kita harus mewaspadai penurunan kinerja ekspor riil yang jelas menunjukan terjadinya pelemahan permintaan. Penurunan kinerja ekspor tersebut memberikan indikasi bahwa fundamental ekonomi Sumut tengah bermasalah. Dimana masalah fundamental ekonomi ini sangat terkait dengan kondisi ekonomi negara tujuan ekspor,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin.

“Saya mengkhawatirkan dengan melemahnya ekspor Sumut, kinerja manufaktur di Sumut yang digambarkan dengan industri pengolahannya mengalami kontraksi. Selama hampir satu dekade belakangan ini, kondisi manufaktur pengolahan karet di Sumut mengalami kontraksi. Bahkan situasinya kian memburuk setelah terjadi pandemi covid 19,” sambungnya.

Melemahnya kinerja ekspor di Sumut menunjukkan bahwa Sumut masih sangat bergantung ke negara lain. Lambatnya pemulihan ekonomi di sejumlah negara tujuan ekspor seperti India, China, AS, Pakistan akan memperlambat kinerja ekonomi di Sumut. Terlebih disejumlah negara tersebut laju tekanan inflasinya menurun, bahkan China juga sempat mengalami deflasi yang bisa memberikan indikasi melambatnya permintaan CPO ke Sumut.

“Dan lebih parahnya lagi, impor barang modal dan bahan baku penolong di Sumut selama tahun berjalan (Januari – Agustus 2024) justru mengalami penurunan. Impor barang modal turun 12.16% dan bahan baku penolong turun 0.19%, dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Tidak berhenti di situ, gambaran buram ekonomi Sumut terlihat dari impor barang konsumsi Sumut yang justru naik 8.3%,” pungkasnya. (R)

Share: