![](https://indexsumut.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250206-WA0023-674x450.jpg)
Index Sumut – Mayoritas bursa saham di Asia bergerak sideways dengan rentang pergerakan yang terbatas. IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level 6.755.
“Tekanan jual masih berlanjut di pasar saham tanah air, sekalipun tidak ada sentimen negatif yang memicu pelemahannya. Kondisi berbeda di pasar keuangan Asia pada umumnya. Dimana pelaku pasar lebih memilih wait and see di tengah minimnya agenda ekonomi pada perdagangan hari ini,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (7/2).
Gunawan menyebutkan, klaim pengangguran di AS alami peningkatan menjadi 219 ribu, sekaligus mengikis kepercayaan pasar akan rilis data penyerapan tenaga kerja sebelumnya. Pelaku pasar menanti rilis data tingkat pengangguran AS yang akan menjadi penggerak pasar selanjutnya.
“Sejauh ini tingkat pengangguran di AS diproyeksikan berada tetap di level 4.1%, yang diperkriakan tidak akan memberikan perubahan besar terhadap arah kebijakan moneter Bank Sentral AS,” ujarnya.
Sementara itu, mata uang rupiah terpantau bergerak stabil dengan kecenderungan melemah. Pada sesi perdagangan pagi ini, mata uang rupiah ditransaksikan di level 16.330 per US Dolar.
“Rupiah sejatinya tidak akan menjadi beban bagi IHSG. Namun tekanan IHSG yang kian berlanjut bahkan sudah berada di bawah level psikologis 6.700 sejauh ini menunjukan sikap pelaku pasar yang tidak mengacu kepada sentimen fundamental maupun teknikal,” ujarnya.
Tekanan yang terjadi pada IHSG di hari ini berpeluang menciptakan gerak IHSG dalam volatilitas yang tinggi.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan relatif stabil di kisaran $2.867 per ons troy nya. “Emas masih belum dirugikan dengan dinamika ekonomi yang memburuk belakangan ini,” pungkasnya. (R)