Medan, Index Sumut — Pasar keuangan global kembali diguncang oleh intervensi politik terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump dilaporkan mengirim surat kepada Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, dengan desakan agar suku bunga acuan diturunkan.

Langkah tersebut mengejutkan pasar karena dinilai sebagai bentuk intervensi langsung pemerintah terhadap independensi The Federal Reserve (The Fed).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa pihaknya akan lebih longgar dalam menjalankan kebijakan moneter — namun dibatasi oleh kebijakan tarif impor yang sebelumnya telah diumumkan oleh Presiden Trump.

Menurut Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, kondisi ini menciptakan ketidakpastian tambahan bagi pelaku pasar.

“Intervensi terhadap The Fed membuat investor global cemas, karena independensi bank sentral adalah fondasi penting stabilitas pasar keuangan. Ditambah lagi, negosiasi tarif antara AS dan mitra dagangnya termasuk Indonesia masih belum mencapai titik temu,” jelas Gunawan, Rabu (2/7/2025).

IHSG sendiri dibuka melemah pada sesi perdagangan pagi ini, turun ke level 6.896, seiring dengan pergerakan bursa Asia yang tercatat mixed.

Gunawan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.830 hingga 6.920 selama perdagangan hari ini, dengan tekanan berasal dari ketidakpastian eksternal.

“Ketidakpastian mengenai negosiasi tarif menjadi beban tersendiri bagi IHSG. Pasar khawatir bahwa jika kesepakatan tidak tercapai, maka kebijakan tarif yang berlaku akan sama seperti yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden Trump. Ini dapat memicu koreksi lanjutan di pasar saham,” tambahnya.

Sementara itu, mata uang Rupiah juga tertekan, ditransaksikan melemah di kisaran Rp16.230 per dolar AS. Penguatan dolar AS didorong oleh kenaikan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang kembali menembus level 4,2%.

“Rupiah masih rawan koreksi lanjutan dalam jangka pendek, terutama jika tekanan dari global meningkat dan belum ada kepastian dari hasil negosiasi perdagangan,” jelas Gunawan.

Di sisi lain, harga emas relatif stabil, diperdagangkan di level USD 3.330 per troy ounce, atau sekitar Rp1,74 juta per gram di pasar domestik.

Stabilitas harga emas menandakan tingginya minat investor terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. (R)

Share: