
Medan, Index Sumut – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/7), dibuka naik di level 7.229.
Sentimen positif dari pasar global hingga domestik masih menjadi penopang utama pergerakan indeks, meskipun tekanan terhadap nilai tukar Rupiah belum sepenuhnya mereda.
Salah satu pemicu optimisme pasar datang dari data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat yang dirilis lebih lemah dari ekspektasi. Pada Juni 2025, PPI AS tercatat 0% secara bulanan, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,2%. Pelemahan inflasi produsen ini memberikan sinyal bahwa tekanan harga dari sektor manufaktur di AS mulai mereda.
Gunawan Benjamin, Pengamat Pasar Keuangan Sumut, menyebutkan bahwa data PPI yang lebih rendah ini membuka ruang bagi The Fed untuk mempertimbangkan kembali arah kebijakan suku bunga.
“Kondisi ini menjadi katalis positif bagi pasar saham karena mengurangi kekhawatiran terkait potensi pengetatan moneter lebih lanjut oleh The Fed. Namun, dampaknya terhadap Rupiah belum terasa secara signifikan,” ujar Gunawan, Kamis (17/7).
Dari Asia, tidak ada rilis data besar yang berpotensi mengguncang pasar. Penurunan kinerja ekspor Jepang juga tidak memberikan efek domino terhadap bursa regional.
Selain itu, Gunawan menambahkan bahwa pasar juga sempat mendapatkan suntikan optimisme dari klarifikasi Pemerintah AS terkait isu pemecatan Gubernur The Fed yang ternyata tidak benar.
“Bantahan tersebut turut meredakan ketegangan dan membantu menjaga stabilitas pasar global,” jelasnya.
Dari dalam negeri, kombinasi kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan dan kesepakatan tarif dagang baru dengan Amerika Serikat masih menjadi faktor pendukung bagi IHSG.
Meski begitu, nilai tukar Rupiah masih dalam tekanan. Pada perdagangan pagi ini, Rupiah diperdagangkan melemah di kisaran Rp16.285 per dolar AS. Gunawan menilai penguatan indeks saham tidak serta-merta diikuti penguatan mata uang karena dinamika pasar valuta asing memiliki tantangan tersendiri.
“Rupiah masih rawan koreksi, apalagi jika terjadi arus keluar modal akibat perbedaan suku bunga dengan negara maju. Hari ini Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp16.250 hingga Rp16.300,” katanya.
IHSG sendiri diproyeksikan bergerak dalam kisaran 7.230 hingga 7.270 sepanjang perdagangan hari ini. Sementara itu, harga emas dunia mengalami pelemahan ke level US$3.340 per troy ons atau setara dengan Rp1,75 juta per gram.
Gunawan menyarankan agar pelaku pasar tetap mewaspadai potensi gejolak dari eksternal, meskipun sentimen jangka pendek masih berpihak pada aset-aset berisiko.(R)