
MEDAN, Index Sumut – PLN UIP SBU resmi membentuk Tim Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) sekaligus menggelar kegiatan Training Audit Internal SMT sebagai langkah awal implementasi sistem kerja terintegrasi yang mengedepankan mutu, keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, serta manajemen risiko secara menyeluruh.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Ibis Medan pada Kamis, tanggal 24 Juli 2025 ini diikuti oleh 43 pegawai PLN UIP SBU yang dipimpin oleh Anton Marlindo selaku ketua Tim SMT PLN UIP SBU tahun 2025.
Pembentukan Tim SMT ini merupakan tindak lanjut dari komitmen PLN dalam menerapkan standar nasional dan internasional, termasuk ISO 9001 (mutu), ISO 14001 (lingkungan), dan ISO 45001 (K3). Tim ini akan menjadi pendorong utama dalam memastikan bahwa proses kerja di seluruh unit berjalan lebih efisien, terstruktur, serta berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Anton Marlindo menyampaikan bahwa pembentukan Tim SMT bukan sekadar administratif, melainkan langkah strategis menuju PLN UIP SBU yang lebih siap menghadapi tantangan transformasi energi.
“Pembentukan Tim Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) di lingkungan PLN UIP SBU merupakan langkah strategis dalam mewujudkan proses kerja yang lebih efektif, efisien, dan terstandarisasi. Di tengah tantangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang semakin kompleks, dibutuhkan sistem yang mampu menyatukan berbagai aspek penting seperti mutu, keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, serta manajemen risiko dalam satu kerangka kerja yang terintegrasi,” ujar Anton.
General Manager PLN UIP SBU, Hening Kyat Pamungkas menambahkan, Tim SMT ini akan menjadi motor penggerak dalam memperkuat budaya kepatuhan, peningkatan berkelanjutan, serta menjaga kualitas kinerja proyek agar sejalan dengan standar nasional maupun internasional.
“Lebih dari itu, SMT merupakan bagian dari transformasi PLN menuju perusahaan energi kelas dunia yang berdaya saing tinggi dan adaptif terhadap perubahan. Melalui sinergi yang kuat dan komitmen penuh dari seluruh pegawai di Unit Pelaksana Proyek hingga seluruh pegawai di Kantor Unit Induk, diharapkan SMT ini tidak hanya menjadi sistem, tetapi juga diimplementasikan sebagai budaya kerja baru yang mencerminkan profesionalisme dan tanggung jawab terhadap masa depan energi Indonesia,” pungkas Hening. (m31)