MEDAN, Index Sumut – Di tengah maraknya ancaman penipuan digital lewat jaringan telepon seluler, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menunjukkan komitmennya untuk melindungi pelanggannya melalui fitur SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam) yang terintegrasi langsung dalam jaringan IM3.

Bahkan, untuk memberikan perlindungan digital bagi masyarakat Indonesia secara luas, dari maraknya ancaman scam dan spam yang kian meresahkan, Indosat melalui brand IM3 menggelar parade SATSPAM. Setelah sukses diluncurkan 10 Agustus 2025 di Jakarta, Parade IM3 SATSPAM digelar di empat kota besar yakni Pontianak, Makassar, Surabaya dan di Kota Medan bertepatan dengan Car Free Day (CFD) di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (24/8/2025).

Parade IM3 SATSPAM ini digelar di sepanjang area Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan bersama ratusan pasukan kuning. Parade yang menjadi simbol nyata gerakan #NomorModusNoMore sebagai bentuk edukasi publik tentang bahaya scam dan spam serta mengedukasi langsung fitur IM3 SATSPAM sebagai solusi perlindungan digital otomatis.

EVP Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio menyampaikan, di momen kemerdekaan Indonesia ke-80 ini, IM3 mempersembahkan SATSPAM sebagai langkah nyata untuk merdeka dari ancaman scam dan spam. Lebih dari sekadar fitur, SATSPAM menjadi langkah strategis yang menegaskan posisi IM3 sebagai pelopor standar baru keamanan digital di industri telekomunikasi Indonesia.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan Data Asia Scam Report 2024 dari Global Anti-Scam Alliance (GASA) pengalaman digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia. Dengan dukungan teknologi Alvolusi5G—yakni perpaduan AI dan jaringan 5G Indosat, SATSPAM menjadi proteksi yang responsif, adaptif, dan relevan. Bagi kami, rasa aman di ruang digital adalah hak semua orang. Termasuk masyarakat di Medan hingga seluruh pulau Sumatra, agar bisa lebih tenang memanfaatkan teknologi sebagai jalan tumbuh dan berkembang,” ujar Agus Sulistio.

Sementara itu, VP-Head of Sales Northern Sumatera IM3, Pramana Kawas Tarigan menyebutkan, sebanyak 65% masyarakat Indonesia setiap minggunya mengalami ancaman scam dan spam lewat handphone, mulai dari teks phishing, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi, dan lain sebagainya.

“Nah, modusnya itu lewat sesuatu yang sangat dekat dengan kita di era sekarang, yaitu handphone kita. Jadi bayangin 65% dari kita jadi target modus lewat handphone yang di tangan kita. Untuk itu kami yakin sudah saatnya teknologi yang kami miliki tidak hanya menjawab kebutuhan koneksi ya, tapi juga memberikan sebuah perlindungan yang nyata,” ujarnya.

Pramana menyebutkan, IM3 sebagai bagian dari IOH menjawab keresahan akan ancaman scam dan spam ini dengan solusi simple, yaitu fitur baru SATSPAM. Solusi perlindungan digital dari IM3 yang dilengkapi teknologi AI dan 5G untuk melindungi pelanggan dari nomor modus penipuan via telepon dan SMS.

“Dengan SATSPAM yang pasti IM3 berkomitmen untuk menyediakan jaringan yang bukan hanya kuat, tapi juga jaringan IM3 yang lebih aman,” tegas Pramana, seraya menyebutkan, lewat gerakan #NomorModusNoMore, IM3 menyuarakan bahwa sudah waktunya masyarakat bergerak untuk melawan spam dan scam bersama IM3 SATSPAM.

Sementara itu, VP-Head of Branding & Marketing Commuication IM3, Sembodo Budiharto menyebutkan, seluruh pelanggan dan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan perlindungan digital, dimana SATSPAM dapat aktif secara otomatis saat pelanggan menggunakan layanan IM3 dengan paket data aktif.

“Sistem ini bekerja secara real-time di jaringan IM3 untuk mengenali, menyaring, dan memberikan peringatan terhadap potensi penipuan digital baik melalui SMS maupun panggilan telepon dari nomor mencurigakan. Sehingga, pelanggan tidak perlu menanggapi panggilan dan pesan mencurigakan tersebut. Pengguna juga dapat berkontribusi dalam sistem ini dengan melaporkan nomor-nomor mencurigakan melalui aplikasi myIM3,” ujarnya.

Sembodo juga menyebutkan, sistem ini tidak hanya berhenti di sini, pihaknya juga terus akan melakukan pembaharuan. Karena memang sistem ini juga mengikuti teknologi machine learning, sehingga sistem itu melakukan perbaikan-perbaikan, update-update. “Artinya kita juga sebagai pengguna bisa memberikan pembaharuan melalui aplikasi di MyIM3,” jelasnya.

Sembodo menyebutkan, SATSPAM hadir melalui dua tipe perlindungan yaitu SATSPAM BASIC dan SATSPAM+. SATSPAM BASIC aktif otomatis untuk seluruh pengguna IM3 Prabayar dengan paket data aktif, tanpa pengaturan tambahan.

“Pelanggan baru cukup mengaktifkan Kartu Perdana IM3 dengan harga Rp35.000 untuk menikmati fitur ini. Memberikan perlindungan dasar berupa deteksi otomatis terhadap nomor mencurigakan saat menerima telepon atau SMS,” ujarnya.

Sedangkan SATSPAM+ dihadirkan bagi pelanggan yang membutuhkan proteksi yang lebih tinggi. SATSPAM+ menawarkan fitur tambahan yang mampu mengenali berbagai jenis panggilan masuk—apakah itu spam, scam, atau nomor terpercaya—sehingga pengguna bisa mengambil keputusan dengan cepat dan aman.

“Layanan ini tersedia otomatis untuk seluruh pelanggan IM3 Prabayar dengan paket internet minimal Rp50.000 dan pelanggan pascabayar IM3 Platinum dengan melakukan pemberian ijin akses melalui aplikasi myIM3. SATSPAM+ juga memperluas perlindungan dengan mendeteksi tautan berbahaya dalam layanan pesan singkat (SMS) secara real-time, serta mengirimkan laporan mingguan langsung melalui aplikasi myIM3. Semua ini dihadirkan untuk memastikan perlindungan simpel namun menyeluruh tanpa memerlukan proses yang rumit,” jelasnya.

Sementara itu, VP-Head of Mass Retail Growth Sumatera, Rudi Jasper mengatakan, dengan hadirnya fitur SATSPAM, IM3 menunjukkan bagaimana teknologi AI dan 5G dapat menghasilkan sistem perlindungan digital yang aktif dan relevan bagi pelanggan.

“Pelanggan dapat menikmati perlindungan digital otomatis ini cukup dengan mengaktifkan kartu perdana IM3 3GB dengan harga Rp35 ribu dan paket internet minimal Rp50 ribu untuk proteksi yang lebih tinggi, tanpa perlu instalasi aplikasi tambahan. Nilai perlindungan yang diberikan ini sangat jauh lebih besar dibanding harga yang dibayar,” ujarnya.

Sebagai bagian dari kampanye ini, IM3 berkolaborasi dengan Najwa Shihab, jurnalis senior dan figur publik yang dikenal luas dan dipercaya berbagai lapisan masyarakat untuk menggaungkan pesan edukasi tentang bahaya penipuan digital sekaligus menegaskan bahwa ancaman ini bukan sekadar gangguan, melainkan kejahatan modern yang mengeksploitasi kepercayaan dan memanfaatkan kelengahan masyarakat.

Melalui kolaborasi ini, IM3 menegaskan pentingnya perlindungan digital yang inklusif, mudah diakses, dan mampu membangun literasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Diharapkan, dengan IM3 SATSPAM kini masyarakat Indonesia bisa menjawab panggilan telepon dan membaca pesan tanpa rasa takut atau khawatir akan potensi ancaman penipuan dari nomor tak dikenal. (R)

Share: