
MEDAN, Index Sumut – Antusiasme Mahasiswa Polbangtan Medan untuk mendalami bahasa Jepang kian terlihat. Hal ini tercermin dari keikutsertaan mahasiswa tingkat III yang berjumlah 55 orang terdiri dari 24 orang peserta dari Prodi Penyuluhan Perkebunan Berkelanjutan dan 31 orang peserta dari Prodi Penyuluhan Pertanian Presisi.
Kursus bahasa Jepang ini sudah dimulai sejak tanggal 11 Agustus 2025 dengan materi awal adalah Huruf Hiragana dan Katakana. Pada tanggal 21 Agustus 2025 dilakukan ujian penyaringan dengan pihak PT Persol, Ltd dimana peserta menjadi berjumlah 17 orang peserta dari Prodi Penyuluhan Perkebunan Berkelanjutan dan 16 orang peserta dari prodi Penyuluhan Pertanian Presisi.
Peserta yang lulus pada ujian penyaringan akan melanjutkan pembelajaran intensif kursus bahasa Jepang dari bulan September sampai dengan bulan Desember. Selama kursus berlangsung, mahasiswa akan diajar oleh 2 orang Sensei yaitu Rudy Dermawan dan Aldy Mbelinkel Ginting. Kegiatan berlangsung di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan.
Kursus ini merupakan langkah penting untuk mempersiapkan lulusan Polbangtan Medan sebagai tenaga kerja Indonesia yang kompeten, profesional, dan berdaya saing global yang akan bekerja pada perusahaan pertanian di Jepang.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, insan-insan pertanian harus terus meng-upgrade pengetahuan agar sektor ini dapat terus berkembang.
Selain itu, Mentan juga berharap skill SDM pertanian bisa ditingkatkan sehingga pertanian Indonesia tidak hanya maju, tetapi juga unggul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa peserta kegiatan kursus ini adalah mahasiswa tingkat akhir.
“Saya harap para mahasiswa bisa menyeimbangkan antara perkuliahan dan kursus Bahasa Jepang ini. Tunjukkan komitmen bahwa kalian mampu untuk maksimal di keduanya. Sementara kesampingkan dulu masalah-masalah yang kurang penting, karena kesuksesan itu dicapai dengan perjuangan. Kalian yang mampu bertahan ini adalah yang terpilih, bukan hanya demi masa depan kalian, namun juga membawa nama baik bangsa dan negara,” pesan Santi.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan SDM pertanian perlu terus di-upgrade. Utamanya agar petani milenial pandai beradaptasi terhadap perkembangan dunia usaha. Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan bahasa yang akan diperlukan jika nanti bekerja di luar negeri.
“Jangan coba-coba. Yang berangkat ke luar negeri adalah mereka yang benar-benar siap, baik dari segi kompetensi, keterampilan bahasa, maupun mental. untuk mencetak SDM berkualitas, kompetensinya harus berorientasi global,” kata Nurliana. (R)