MEDAN, Index Sumut – Pasar keuangan domestik kembali bergerak lesu pada perdagangan hari ini, Selasa (26/8). Tidak ada agenda ekonomi besar yang mampu memberikan dorongan berarti, sementara aksi demonstrasi di dalam negeri juga tidak mempengaruhi arah pasar.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa pelaku pasar lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal dalam transaksi. “Minimnya katalis membuat IHSG dan rupiah rentan terhadap tekanan eksternal, terutama dari pasar global,” ujarnya, Selasa (26/8).

IHSG yang sempat dibuka menguat ke level 7.971 berbalik melemah mengikuti tren mayoritas bursa Asia. Gunawan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.830 hingga 7.930 sepanjang perdagangan hari ini. “Tekanan bisa semakin besar jika pelemahan rupiah berlanjut,” jelasnya.

Rupiah pada sesi pagi diperdagangkan di level Rp16.285 per dolar AS. Menurut Gunawan, pelemahan rupiah terjadi seiring kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun dan penguatan indeks dolar AS yang kembali ke atas level 98.

“Kondisi ini membuat rupiah berpotensi bergerak dalam kisaran Rp16.240 hingga Rp16.300,” katanya.

Selain rupiah, harga emas dunia juga ikut tertekan. Logam mulia diperdagangkan turun di level 3.345 dolar AS per ons troy, setara Rp1,76 juta per gram.

“Penguatan dolar AS menjadi faktor utama yang menekan harga emas ke zona merah,” tambah Gunawan. (R)

Share: