MEDAN, Index Sumut – Kinerja pasar keuangan domestik dibuka positif pada awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah kompak menguat, sementara harga emas dunia bergerak stabil di tengah minimnya agenda ekonomi global.

Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, penguatan pasar saham Asia turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG. Sejumlah faktor politik di kawasan, termasuk pemungutan suara parlemen Jepang, ikut mendorong optimisme investor.

“Mayoritas bursa Asia menguat seiring membaiknya sentimen politik dan data ekonomi dari China yang lebih baik dari perkiraan. Pasar merespons positif hasil pemungutan suara di parlemen Jepang yang dinilai memberikan stabilitas politik,” ujar Gunawan, Selasa (21/10).

IHSG dibuka menguat ke level 8.165, dan diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 8.120 – 8.190 sepanjang perdagangan hari ini. Gunawan menilai sentimen eksternal yang relatif tenang membuat investor cenderung mempertahankan posisi di saham-saham unggulan.

“Minimnya agenda ekonomi hari ini membuat pasar lebih banyak digerakkan oleh sentimen kawasan Asia. Selama tidak ada kejutan dari pasar global, IHSG berpotensi bertahan di zona hijau,” katanya.

Sementara itu, Rupiah terpantau menguat tipis ke level Rp16.560 per dolar AS. Gunawan memperkirakan mata uang Garuda akan bergerak terbatas di kisaran Rp16.530 – Rp16.580 per dolar AS.

“Imbal hasil US Treasury dan indeks dolar AS relatif stabil, sehingga Rupiah juga bergerak tenang. Sentimen global yang mereda membantu menjaga stabilitas nilai tukar,” jelasnya.

Dari sisi komoditas, harga emas dunia ditransaksikan stabil di level US$4.343 per troy ounce, atau sekitar Rp2,32 juta per gram jika dikonversi ke Rupiah. Harga ini lebih baik dibandingkan sesi perdagangan sebelumnya yang sempat di bawah US$4.300.

Menurut Gunawan, pasar emas masih mendapat dukungan dari spekulasi penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed).

“Emas saat ini dalam posisi bertahan. Potensi penguatan masih terbuka apabila The Fed benar-benar menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang,” pungkas Gunawan Benjamin. (R)

Share: