MEDAN, Index Sumut – Sentimen positif mulai mengalir ke pasar keuangan global di awal pekan ini. Pelaku pasar menatap optimistis kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan dinilai berpotensi mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah dalam jangka pendek.

Data inflasi AS yang dirilis bulan September mencatat kenaikan 0,3 persen (mtm) atau 3 persen (yoy), sesuai dengan ekspektasi pasar. Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Menurut Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, peluang pemangkasan bunga acuan ini menjadi katalis utama bagi pasar Asia, termasuk Indonesia.

“Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed memberi angin segar bagi IHSG dan rupiah. Arus modal asing berpotensi kembali masuk, seiring meningkatnya minat terhadap aset di negara berkembang,” jelas Gunawan, Senin (27/10).

Gunawan menjelaskan, IHSG pada sesi pembukaan perdagangan hari ini menguat ke level 8.322, sementara rupiah sempat bergerak di kisaran Rp16.610 per dolar AS. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.270–8.350, sedangkan rupiah berpeluang menguat di area Rp16.570–Rp16.650 per dolar AS.

“Meski arah pergerakan positif, pasar tetap berhati-hati menunggu keputusan The Fed dan hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan pada Kamis mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, harga emas dunia pada awal pekan ini cenderung melemah di kisaran US$4.077 per troy ounce atau sekitar Rp2,18 juta per gram. Namun Gunawan menilai peluang penguatan masih terbuka.

“Ada dua faktor utama yang bisa mengangkat harga emas. Pertama, potensi penurunan bunga acuan oleh The Fed. Kedua, ketegangan dalam negosiasi dagang AS–China. Jika kesepakatan masih jauh dari tercapai, emas akan kembali jadi aset lindung nilai utama,” ungkapnya.

Gunawan menambahkan, pelaku pasar cenderung bersikap wait and see sepanjang pekan ini, sambil menanti arah kebijakan moneter dan hasil pembicaraan ekonomi dua raksasa dunia tersebut. (R)

Share: