MEDAN, Index Sumut – Harga cabai merah di Sumatera Utara anjlok tajam dalam dua hari terakhir. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah di Kota Medan turun signifikan dari Rp79.200 per kilogram pada Senin menjadi hanya Rp52.000 per kilogram.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa penurunan harga ini dipicu oleh semakin banyaknya saluran distribusi cabai merah yang masuk ke wilayah Sumatera Utara.

“Kalau sebelumnya Sumut mengandalkan pasokan dari Jawa, Sumatera Selatan, Lampung, dan produksi lokal, saat ini pasokan juga datang dari wilayah Sulawesi. Bulan November nanti, cabai merah dari Sumatera Barat dan Aceh juga berpotensi masuk ke Sumut,” ujar Gunawan, Kamis (30/10).

Dengan bertambahnya sumber pasokan, Gunawan memperkirakan harga cabai merah akan terus menurun dan berpeluang diperdagangkan di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

“Sebaiknya pemerintah tidak perlu melakukan intervensi pasar. Saat ini cabai merah tengah berada dalam tren penurunan, dan intervensi justru bisa menguras anggaran serta menekan harga di tingkat petani,” jelasnya.

Selain berdampak bagi petani, tren penurunan harga ini juga disebutnya berisiko menimbulkan kerugian di kalangan pedagang besar. Banyak pedagang mengalami kerugian akibat selisih harga antara kesepakatan pembelian di dataran tinggi dengan harga jual aktual di pasar.

“Tidak sedikit pedagang besar yang salah langkah dalam memberikan penawaran harga ke petani. Saat harga turun drastis, mereka menanggung kerugian karena perbedaan informasi harga di lapangan,” tambahnya.

Gunawan menilai produksi cabai merah di Sumatera Utara masih stagnan hingga Desember mendatang, sehingga kebutuhan tambahan dari luar daerah tetap diperlukan. Namun, dengan masuknya cabai dari berbagai provinsi, harga di November diperkirakan stabil di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram — sedikit di atas harga keekonomian.

“Hari ini saya mencatat harga cabai merah terendah berada di kisaran Rp45.000 hingga Rp48.000 per kilogram. Harganya masih fluktuatif karena banyak pedagang yang panik dan menurunkan harga mengikuti harga termurah di pasar,” pungkasnya. (R)

Share: