MADINA, Index Sumut – Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menggelar Rapat Koordinasi Brigade Pangan (BP) Kabupaten Mandailing Natal di Aula Kantor Camat Siabu, Senin (23/06/2025) lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan dari BRMP, Dinas Pertanian, Dinas PUPR, Danramil, Perwakilan dari Polbangtan Medan, LO Kabupaten Madina, Penyuluh Pendamping BP, Mahasiswa Pendamping, Fasilitator Muda dan Para Menager dan Bendahara Brigade Pangan dari Kabupaten Mandailing Natal.

Pertemuan ini membahas kelanjutan dari Progam Optimalisasi Lahan (Oplah) tahun 2024 yang mencakup seluas 2.300 hektar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Siabu seluas 2.218 Ha dan Panyabungan Utara 82 Ha.

Kondisi luas tanam MT2 sejak Februari hingga Mei 2025 di BP Kab. Madina belum 100% terealisasi khususnya di Kecamatan Siabu yang mengalami masalah pengairan yaitu kurangnya sumber air yang menyebabkan petani tidak mendapatkan pengairan secara merata dan ini menjadi penyebab dari keterlambatan tanam MT2.

Kegiatan ini searah dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yag menegaskan bahwa swasembada pangan bukanlah hal yang mustahil, melainkan suatu tujuan yang dapat segera tercapai dengan strategi yang tepat.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Menteri Pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menilai percepatan swasembada yang merupakan program strategis Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produktivitas dan produksi di tingkat lapangan.

Pertemuan ini membahas kelanjutan dari Progam Optimalisasi Lahan (Oplah) tahun 2024 yang mencakup seluas 2.300 hektar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Siabu seluas 2.218 Ha dan Panyabungan Utara 82 Ha. Kondisi luas tanam MT2 sejak Februari hingga Mei 2025 di BP Kab. Madina belum 100% terealisasi khususnya di Kecamatan Siabu yang mengalami masalah pengairan yaitu kurangnya sumber air yang menyebabkan petani tidak mendapatkan pengairan secara merata dan ini menjadi penyebab dari keterlambatan tanam MT2.

Menanggapi masalah tersebut Kepala Bidang PSDA A Rizal E dan Kepala Bidang PSP Pertanian Madina, Rolan A Nasution mengatakan akan menanggulangi masalah pengairan yang selama ini dikeluhkan oleh petani dan sudah melakukan pengerjaan saluran irigasi dengan nilai kontrak 10 m agar IP 3 di Kab. Madina dapat tercapai.

Di samping permasalahan tersebut BP di Kab. Madina telab memperoleh bantuan benih padi sebesar 92 ton untuk 15 BP dan bantuan Dolomit 564,5 ton untuk 15 BP. Serta telah mendapatkan bantuan alsintan seperti Combine Harvester, rice transplanter, TR2, TR4, Pompa air 4 inchi, Rotavator dan Power Threser.

Pertemuan ini juga membahas mengenai target OPLAH dan target pambentukan Brigade Pangan tahap 2 (tahun 2025) yang mana luas target OPLAH di Kab. Madina adalah 2.500 ha yang terdapat di tiga kecamatan yaitu Kecamatan muara batang gadis, kecamatan natal dan kecamatan siabu. Sehingga didapat target pembentukan BP di tahun 2025 adalah 13 Brigade Pangan untuk tiga Kecamatan.

Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan, program BP juga diarahkan agar mampu mandiri secara ekonomi, melalui pencatatan keluar masuk uang, analisis usaha tani, serta perhitungan biaya penyusutan.

“Jika Brigade Pangan berminat untuk mengajukan KUR akan dibantu oleh Fasilitator Muda dan LO Kabupaten. Harapannya untuk pembentukan Brigade Pangan tahun 2025 ini dapat lebih baik lagi agar Brigade Pangan di Kab. Madina dapat lebih bagus lagi,” tandasnya (R)

Share: