
Medan, Index Sumut – Mengawali perdagangan awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 7.130, meskipun tekanan eksternal masih membayangi pasar keuangan. Di sisi lain, mata uang Rupiah justru bergerak melemah tipis ke kisaran Rp16.230 per dolar AS.
Sementara sejumlah bursa saham utama di Asia bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, investor tampak mulai bersikap wait and see menghadapi gelombang data ekonomi penting yang akan dirilis sepanjang pekan ini.
Menurut Gunawan Benjamin, Pengamat Pasar Keuangan Sumut, ada sederet agenda ekonomi global dan domestik yang akan menjadi penggerak utama pasar dalam beberapa hari ke depan.
“Pasar sedang menanti data pertumbuhan ekonomi China serta kinerja ekspor-impor mereka. Data ini menjadi krusial, terutama setelah kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan AS, yang dikhawatirkan memicu dampak lanjutan pada ekonomi global,” ungkap Gunawan, Senin (14/7).
Selain data China, investor juga akan mencermati inflasi produsen (PPI) dan konsumen (CPI) di Amerika Serikat, keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia, hingga neraca dagang Indonesia dan penjualan ritel China. Menurut Gunawan, agenda-agenda tersebut akan menentukan arah pasar, terutama jika hasilnya di luar ekspektasi.
“Data pertumbuhan ekonomi China adalah ujian pertama efektivitas kebijakan tarif baru AS. Jika hasilnya buruk, itu bisa memicu aksi jual lanjutan di pasar saham Asia,” tambahnya.
Di tengah ketidakpastian tersebut, IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak dalam rentang 7.030 hingga 7.140. Sementara nilai tukar Rupiah diproyeksikan masih akan fluktuatif di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.250 per dolar AS.
Untuk komoditas, harga emas dunia ditransaksikan relatif stabil dengan kecenderungan menguat. Logam mulia tersebut diperdagangkan di level US$3.356 per troy ons atau setara dengan sekitar Rp1,76 juta per gram di pasar domestik.
Gunawan menyarankan agar pelaku pasar tetap berhati-hati menyikapi pekan ini, mengingat tingginya sensitivitas terhadap berbagai rilis data dan kebijakan ekonomi global. (R)