
MEDAN, Index Sumut – Dosen dari Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan telah memenangkan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kemendiktisaintek tahun anggaran 2025.
Tim PKM yang Diketuai Ferdy Riza, ST, M.Kom. beranggotakan Martiano S.Pd, S.Kom., M.Kom serta Nel Arianty, SE., MM, belum lama melakukan kegiatan PKM dengan judul “Pengembangan Model Smart Quality Control Berbasis Iot Untuk Peningkatan Mutu Pengemasan Makanan Kering Di Umkm Te-Man Pospera Kampung Kurnia Belawan”.
Ketua tim Ferdy Riza, ST, M.Kom didampingi para anggota tim mengatakan, usaha yang telah didirikan sejak September 2024 oleh saudari Gloria Kalitya Sinaga beserta Ibunda Sri selama ini banyak memiliki kendala yaitu: 1) Teknik Pengecekan Tingkat Kekeringan dan Pengemasan Manual yang Menyebabkan Kualitas Produk Tidak Konsisten Penggunaan metode pengemasan manual dan pengecekan tingkat kekeringan yang bergantung pada pengamatan visual serta pengalaman pekerja menyebabkan variasi kualitas produk yang signifikan.
Hal ini diperparah oleh ketidaktersediaan standar operasional yang jelas, sehingga produk seperti ikan teri kering sering kali dikemas sebelum benar-benar kering, meningkatkan risiko kontaminasi jamur dan pembusangan hingga 28% akibat kelembapan lingkungan pesisir yang tinggi.
2) Kemasan yang Tidak Kedap Udara Menyebabkan Umur Simpan Produk Pendek (2-3 Minggu) Penggunaan plastik polipropilena (ziplock) yang disegel secara manual gagal menjaga kedap udara, terutama dalam kondisi lembap di daerah pesisir tropis (kelembapan 35-40%).
Hal ini mempercepat proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme, sehingga masa simpan produk terbatas pada 2-3 minggu, yang menjadi hambatan utama dalam distribusi dan pemasaran, terutama untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
3)Kontrol Manufaktur yang Tidak Terstandarisasi Menghasilkan Ketidakefisienan Waktu dan Biaya Ketergantungan pada tenaga kerja manual tanpa protokol standar menyebabkan ketidakefisienan dalam proses produksi, termasuk pemantauan kualitas yang sulit dilakukan secara objektif.
Berdasarkan kondisi mitra tersebut, tim PKM akan memberikan bantuan berupa: 1) alat smart Quality Control dan mesin Vacum Sealing. Dengan adanya kedua alat ini, diharapkan pelaksana UMKM dapat melakukan proses sortir yang lebih merata dan menghasilkan kualitas produk yang konsistent;
2) penggunaan mesin Vacum Sealing dengan standar industry kecil, memungkinkan proses penyimpanan produk yang lebih lama sehingga mengurangi kerugian akibat kerusakan atau produk tidak layak jual;
3) Pembuatan SOP penggunaan kedua produk yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM TE-MAN POSPERA dan mensejahterkan nelayan dan pekerja di Kampung Kurnia Belawan.
Gloria beserta Ibunda Sri selaku pemilik UMKM mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kemendiktisaintek dan tim PKM yang telah memberikan bantuan berupa alat smart Quality Control dan mesin Vacum Sealing. (R)