MEDAN, Index Sumut – Kinerja mata uang rupiah kembali mengalami tekanan seiring dengan meningkatnya kekuatan US Dolar.

Keperkasaaan US Dolar kembali mencuat setelah imbal hasil US Treasury 10 Tahun mengalami kenaikan lagi di level 4.685%. Semetara itu, US Dolar index juga mengalami kenaikan, dan menyentuh level tertinggi 107.03 selama tahun berjalan.

Analis Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, secara keseluruhan, US Dolar berpeluang menguat terhadap semua mata uang di dunia, tanpa terkecuali terhadap mata uang Rupiah.

“Rupiah diproyeksikan akan kembali melemah pada perdagangan hari ini, dengan potensi diperdagangkan di level 15.600 per US Dolarnya. Tren penguatan US Dolar masih belum terhenti ketika inflasi memaksa Bank Sentral AS untuk terus menaikkan bunga acuannya,” ujarnya, Selasa (3/10).

Gunawan mengatakan, mata uang rupiah pada perdagangan di sesi pembukaan hari ini melemah di level 15.594.

Tidak hanya rupiah saja yang mengalami pelemahan, harga minyak mentah juga mengalami penurunan dalam sesi perdagangan komoditas di AS.

“Harga minyak saat ini ditransaksikan di kisaran $88 per barel, turun dari posisi sebelumnya di level di kisaran $91 per barelnya. Penguatan US Dolar ditambah dengan kenaikan harga minyak yang tinggi memicu tekanan pada harga minyak mentah dunia,” tegasnya.

Di sisi lain, kinerja IHSG juga berada dalam tekanan serius. Dimana sekalipun pemerintah AS mampu membuat kesepakatan dan menunda government shutdown, namun tidak mampu menyelamatkan kinerja bursa saham. Bursa Dow Jones di AS ditutup melemah, termasuk juga sejumlah bursa lain di wilayah Eropa.

“Kinerja bursa di Asia pada sesi perdagangan pembukaan juga terpantau mengalami pelemahan. IHSG diproyeksikan akan melemah dalam rentang level 6.900 hingga 6.950. Kinerja IHSG sendiri belum bisa dipastikan apakah akan mampu berbalik keluar dari tekanan pada sesi perdagangan sore nanti,” katanya.

Menurutnya, IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal pada perdagangan pagi ini, dimana IHSG akan kesulitan untuk berbalik selama bursa di Asia juga dalam tekanan besar.

Minimnya rilis data ekonomi dan sentimen pasar, memaksa IHSG dibuka melemah di level 6.957. Situasi ini juga membuat harga emas hanya terpaku dengan kinerja US Dolar.

Harga emas juga masih dalam tekanan dan ditransaksikan di kisaran level $1.837 per ons troy. Belum ada sentiment baik bagi penguatan harga emas di hari ini. (IR)

Share: