Analisis Gunawan Benjamin
MEDAN, Index Sumut – Rilis data inflasi AS tadi malam menunjukan bahwa inflasi bulanan naik sebesar 0.4% dan inflasi tahunan naik sebesar 3.7%. Artinya realisasi inflasi AS tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya, dimana inflasi bulanan akan merealisasikan angka sebesar 0.4% dan tahunan sebesar 3.6%. Ini menunjukan bahwa AS bisa saja tetap bersikap hawkish nantinya.
Meskipun dalam FOMC minutes sebelumnya pelaku pasar menterjemahkan bahwa bank Sentral AS bisa saja hanya menaikkan bunga acuan sekali lagi. Ekspektasi tersebut sempat mendapatkan respon positif dari pelaku pasar, dimana IHSG dan Rupiah pada perdagangan sebelumnya menguat. Namun situasi di akhir pekan saat ini sangat berbeda.
Pelaku pasar akan kembali melihat perkembangan geopolitik sebagai salah satu alasan kuat dalam menentukan kebijakan investasinya. Mengingat dengan rilis data inflasi AS, sikap The FED bisa saja berubah nanti dengan kembali bernada hawkish, dengan potensi kenaikan bunga acuan yang bisa lebih dari 1 kali lagi.
Situasi geopolitik di Timur Tengah akan menjadi fokus perhatian selanjutnya, khususnya terkait dengan perubahan harga komoditas energi maupun situasi ekonomi secara menyeluruh.
Kedepan pelaku pasar akan menilai bahwa pengendalian inflasi tidak bisa sesuai dengan target yang diharapkan. Dan inflasi akan semakin sulit jika konflik di Timur Tengah terus memanas, dan memicu kenaikan harga energy. Terlebih AS telah mengancam Iran dengan kemungkinan menutup akses ekspor gas Iran. Ancaman tersebut dikeluarkan seiring degan meningkatnya eskalasi konflik Palestina – Israel.
Pada hari ini Jumat (13/10), sejumlah bursa di Asia ditransaksikan melemah, dan IHSG juga berpeluang untuk melemah pada perdagangan akhir pekan. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.870 hingga 6.960. Pagi ini, IHSG pada sesi pembukaan perdagangan menguat di level 6.941. Sejauh ini juga masih menguat di kisaran level 6.960.
Namun pelaku pasar sebaiknya mewaspadai potensi koreksi yang diprediksikan akan terjadi pada hari ini. Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ini. Rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.730 per US Dolar. Memburuk dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 15.685 per US Dolar.
Harga emas juga melemah pada perdagangan hari ini. Emas sempat melemah jelang sesi penutupan perdagangan di amerika. Namun saat pasar di asia di buka, harga emas kembali naik di kisaran $1.872 per ons troy nya. Emas diproyeksikan bergerak dalam kisaran $1.860 hingga $1.880 pada perdagangan hari ini. (R)