Index Sumut – Kegiatan “Panen Karya” yang digelar Fasilitator Daerah Tanoto Foundation di Kabupaten Batubara tidak hanya mengimbaskan kreativitas dan inovasi para guru, namun juga mendorong pemerintah daerah setempat melanjutkan program praktik baik pembelajaran dengan memberdayakan APBD.
Tiga orang guru Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation yang tergabung dalam Tim Guru BISA yakni, Juni Hariyanto, Siti Najaliyah, dan Lili Gusni telah berhasil mengimbaskan praktik-praktik baik pembelajaran kepada 50 orang guru di Kabupaten Batubara dan menggelar “Panen Karya Pengembangan Media Berbasis Sumber Daya Lingkungan untuk Memfasilitasi Pembelajaran Berorientasi pada Penguatan Numerasi di Sekolah Dasar” di Aula Rumah Dinas Bupati Batubara, baru-baru ini.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Jonnis Marpaung yang menghadiri acara tersebut dan menyaksikan secara langsung karya-karya media pembelajaran guru-guru, menyatakan sangat mendukung program pengembangan diri guru-guru yang dilakukan Tanoto Foundation tersebut.
“Sebagai Kepala Dinas Pendidikan, tentu saya berterima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah membantu Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Ini pastinya memerlukan beberapa tahapan melalui satuan pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, dan SMP,” ujarnya usai melihat hasil karya media pembelajaran yang dibuat guru-guru.
Jonnis Marpaung menyebutkan, kegiatan Panen Karya telah mendongkrak kemampuan para guru untuk mengembangkan diri bagaimana menyikapi seluruh kurikulum, untuk mendukung melahirkan sumber daya manusia yang berkarakter, sumber daya manusia yang mampu nantinya menguasai dunia ke depan.
“Kegiatan demi kegiatan yang telah dilaksanakan Fasda Tanoto Foundation melalui Guru BISA, mereka sudah mampu menularkan ataupun menggerakkan rekan-rekan guru untuk menemukan beberapa karya-karya ataupun media-media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak didik dalam pemahaman literasi numerasi di Kabupaten Batubara,” ujarnya.
Kedepan, lanjutnya, pihaknya akan mendukung kegiatan ini dan mempersiapkan berbagai kolaborasi dengan memberdayakan kemampuan yang ada di APBD Batubara dan juga kemampuan APBD Provinsi Sumatera Utara dan APBN, serta mencari dukungan dari stakeholder.
“Kita akan mempersiapkan berbagai kolaborasi dan memberdayakan kemampuan APBD Batubara, APBD Provinsi Sumut, serta APBN, dan juga pihak-pihak stakeholder tentunya perusahaan-perusahaan yang ada di Batubara ini kita akan harapkan mampu bersumbangsih bagaimana program seperti ini secara maksimal dapat dilaksanakan dan kita saling mendukung,” ujarnya yang didampingi pengurus PGRI Batubara.
Jonnis Marpaung menyebutkan, saat ini di Kabupaten Batubara terdapat 245 SD Negeri, 19 SD Swasta, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Negeri 12, dan yang dikelola swasta sekitar 340. Kemudian SMP ada 30 Negeri dan 31 Swasta.
“Sementara, jumlah tenaga pendidik kita sampai saat ini masih jauh dari rasio 1 banding 10, seharusnya 1 banding 10. Namun saat ini kita masih memiliki kurang lebih dari mulai pendidikan anak dini sampai dengan SMP sekitar 4.000 guru, baik guru PNS maupun P3K dan guru honorer. Tentu ini masih sangat jauh dari 1 banding 40 saat ini, dimana jumlah siswa yang kita bimbing mulai dari PAUD sampai SMP kurang lebih 100.000 siswa baik swasta maupun negeri,” ungkapnya.
Dia berharap, melalui kegiatan pengembangan diri dari guru-guru yang dibantu dari Tanoto Foundation ini bisa meningkatkan kualitas raport pendidikan di Kabupaten Batubara khususnya nilai literasi dan numerasi.
“Kita berharap enam bulan ke depan, nilai literasi numerasi di raport pendidikan Kabupaten Batubara ini bisa di atas sedang atau bisa mungkin baik. Ini yang kita harapkan, sehingga kita mampu bersaing di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara bahkan di Indonesia,” pungkasnya. (R)