Index Sumut – Tidak banyak agenda ekonomi eksternal yang sangat dominan dalam mempengaruhi pergerakan kinerja pasar keuangan pada hari ini.
“Kinerja bursa saham di Asia sejauh ini bergerak mixed, yang memberikan peluang untuk tidak banyak berpengaruh terhadap pasar saham di tanah air. IHSG berpeluang untuk menguat setelah mengalami tekanan jual pada perdagangan sebelumnya,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (10/1).
Pada perdagangan pembukaan, IHSG dibuka menguat di level 7.076. Kinerja IHSG pada hari ini diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.030 hingga 7.120.
Selain itu, kineja mata uang rupiah juga berpeluang bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terhadap US Dolar. Rupiah di sesi perdagangan pagi memang terpantau melemah tipis di level 16.200 per US Dolar.
“Akan tetapi, sentimen eksternal tidak begitu menjadi ancaman besar bagi rupiah. Relatif stabilnya kinerja USD Index, ditambah dengan imbal hasil US Treasury yang juga relatif bergerak stabil, tidak akan memberikan beban bagi kinerja Rupiah pada perdagangan hari ini. Ditambah lagi minimnya sentimen atau agenda ekonomi di wilayah Asia,” ujarnya.
Dari tanah air, ada sejumlah agenda ekonomi yang akan dirilis di pagi ini. Salah satunya adalah penurunan penjualan sepeda motor sebesar 5.5% di bulan Desember secara tahunan.
Selanjutnya fokus pasar akan tertuju pada data penjualan ritel tanah air pada bulan November dan penjualan mobil di bulan Desember. Data penjualan ritel cukup berpeluang mempengaruhi kinerja IHSG, namun tidak dengan mata uang Rupiah.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat pada perdagangan hari ini. Harga emas ditransaksikan di kisaran level $2.671 per ons troy.
“Harga emas belakangan ini sangat dipengaruhi oleh serangkaian pernyataan Presiden AS terpilih, yang mulai mendapatkan perhatian oleh The FED atau Bank Sentral AS. Dimana arah kebijakan kedepan cenderung menguntungkan harga emas dalam jangka panjang,” pungkasnya. (R)