Analisis Gunawan Benjamin

MEDAN, Index Sumut – Kabar di akhir pekan kemarin pada dasarnya tidak begitu bagus bagi pasar keuangan.

Report data ketenaga kerjaan AS yang dicerminkan dari non farm payroll turun 150.000. Namun dibawah ekspektasi pasar, dan jauh dibawah rilis data yang sama di bulan sebelumnya (September) sebesar 297 ribu. Menggiring tingkat pengangguran AS naik menjadi 3.9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya (3.8%).

Data tersebut kembali menunjukan bahwa ekonomi AS dalam pelambatan kinerja ekonomi. Meskipun bagus bagi pasar keuangan di Asia pada perdagangan hari ini. Namun di sisi lain menunjukan bahwa AS bersama dengan China telah menggiring laju pertumbuhan ekonomi global ke arah perlambatan. Sehingga secara keseluruhan belum ada hal fundamental yang bagus yang bisa menopang kinerja ekonomi di banyak negara.

Di sisi lain, Indonesia akan merilis laju pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga. Baik secara kuartalan (QoQ) maupun tahunan (YoY), pertumbuhan ekonomi di tanah air diproyeksikan akan mengalami perlambatan.

Secara kuartalan akan tumbuh di bawah 2%, sementara secara tahunan masih akan mampu di kisaran 5%. Ekonomi di tanah air diproyeksikan cukup stabil hingga penutupan tahun 2023 ini atau setidaknya hingga kuartal pertama tahun 2024 mendatang.

IHSG berpeluang ditransaksikan di zona hijau pada awal perdagangan pekan ini. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.770 hingga 6.850. Dan IHSG dibuka menguat di level 6.816,27. Namun pelaku pasar tetap harus mewaspadai sejumlah agenda politik di tanah air yang bisa saja merubah pergerakan pasar. Atau rilis data pertumbuhan ekonomi yang bisa saja di luar ekspektasi sebelumnya.

Sementara itu, kalau melihat rilis data ketenagakerjaan AS yang memburuk, pada dasarnya kinerja mata uang rupiah diproyeksikan menguat pada hari ini. Rupiah di sesi perdagangan pagi ini (pukul 9) sudah berada di kisaran 15.500-an per US Dolar. Rupiah berpeluang untuk bergerak di kisaran tersebut hingga penutupan perdagangan hari ini.

Kinerja US Dolar sendiri mendapatkan tekanan besar seiring dengan melemahnya ekspektasi kenaikan bunga acuan setelah rilis data ketenaga kerjaan AS. Harga emas juga diuntungkan dengan memburuknya data ketenaga kerjaan AS. Dimana emas sangat berpeluang menembus level $2.000 per ons troy. Harga emas sejauh ini ditransaksikan dikisaran level $1.991 per ons troy nya. (*)

Share: