
SERDANG BEDAGAI, Index Sumut – Setelah berhasil dalam program Brigade Pangan di 2024, Kementerian Pertanian kembali membentuk brigade pangan di 2025 yang akan bekerja di lahan Optimalisasi Lahan (Oplah) 2025.
enterian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan telah berhasil membentuk 3 Brigade Pangan baru dari target 7 BP yang akan dibentuk di aula Kantor Desa Juhar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (12/6/2025).
Empat BP lainnya dipastikan akan terbentuk dalam minggu ini. Ke 7 BP ini akan mengolah lahan Oplah 2025 seluas 1.326 Ha. Untuk Kabupaten Serdang Bedagai sendiri target pembentukan sebanyak 29 BP baru yang akan mengolah lahan Oplah seluas 7.323 hektar.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan Brigade Pangan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dalam menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
“Dengan Brigade Pangan, Kementan berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujdukan swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan melibatkan generasi muda,” ujar Mentan.
Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan. Saat ini jumlah brigade pangan yang telah terbentuk sebanyak 1900 yang tersebar di 16 provinsi yaitu 1779 pada tahun 2024 dn 122 pada tahun 2025.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap yang juga menjadi penanggungjawab Oplah, LTT dan BP di Kabupaten Serdang Bedagai mengatakan pembentukan BP ini merupakan salah satu target di 2025 untuk mengejar program pemerintah swasembada pangan.
“Pembentukan brigade pangan ini untuk mengenjot swasembada pangan dengan memgandalkan anak-anak muda untuk menjadi garda terdepan dalam pertanian,” ujarnya.
Kepala Desa Juhar, Derman Sinaga, dalam sambutannya mengajak para pemuda yang bergabung agar bertanggung jawab atas komitmen mereka. Ia menegaskan bahwa peran pemuda sangat krusial dalam mencapai target peningkatan indeks pertanaman (IP) dari satu menjadi dua, dan dua menjadi tiga, serta mendorong produktivitas padi dari 6 ton menjadi 8 hingga 9 ton per hektare.
“Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di desa,” ujarnya.
Mentor Program Brigade Pangan Polbangtan Medan, Firman Silalahi mengatakan pentingnya pemahaman anggota BP terhadap tujuan pembentukan brigade ini.
Ia menyatakan bahwa BP tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga menjadi bagian penting dalam proses regenerasi petani di Indonesia.
Hal yang sama disampaikan oleh LO Brigade Pangan, Puji Wahyu Mulyani yang mengatakan tindaklanjut dari Rapat Pembentukan ini adalah kelengkapan administrasi BP yang harus diselesaikan dibantu oleh PPL serta finalisasi Surat Keputusan tentang Pembentukan BP dari Kepala Desa serta Pengukuhannya.
Kegiatan pembentukan Brigade Pangan di Desa Juhar ini dihadiri oleh 46 peserta yang berasal dari berbagai unsur masyarakat dan lembaga.
Peserta yang hadir meliputi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Juhar, Kepala Desa Juhar Derman Sinaga, Matri Tani Kecamatan, Penyuluh Pertanian Desa Juhar, perwakilan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok Tani (Poktan), para calon pemuda yang akan tergabung dalam BP dan mahasiswa Polbangtan Medan, serta dosen dari Polbangtan Medan: Firman Silalahi dan Puji Wahyu Mulyani, serta PLP Bayu Fadli. (R)