
MEDAN, Index Sumut – Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/9/2023). IHSG menguat 0.45% di level 7.011,68.
Pengamat Pasar Modal Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, kinerja IHSG sedikit berbeda dengan beberapa bursa di Asia yang justru melemah pada perdagangan hari ini.
“Pelaku pasar masih bersikap wait and see menjelang keputusan besaran bunga acuan yang akan diambil oleh The FED nantinya,” ujar Gunawan.
Menurutnya, pelaku pasar diyakini akan merespon kebijakan yang akan diambil The FED pada perdagangan besok (Kamis, 21/9/2023). Termasuk juga sikap BI dalam menentukan besaran bunga acuannya.
“Meskipun sejauh ini proyeksinya bunga akan tetap bertahan, akan tetapi ekspektasi terkait dengan kemungkinan kebijakan yang akan diambil Bank Sentral lebih krusial dibandingkan dengan penetapan suku bunga acuan tersebut,” sebutnya.
Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah selama pekan ini. Rupiah nyaris menyentuh 15.400 per US Dolar, sebelum akhirnya mengurangi kerugiannya dan ditutup di level 15.380 pada perdagangan hari ini.
“Posisi mata uang Rupiah memang rentan mengalami tekanan, seiring dengan potensi imbal hasil yang meningkat dari US Dolar,” katanya.
Gunawan menyebutkan, kinerja mata uang US Dolar memang masih berpeluang mengalami penguatan jika The FED terus menyuarakan potensi kenaikan suku bunga acunnya.
Di sisi lain, lanjutnya, kenaikan harga minyak mentah dunia yang sudah di atas $90 per barel berpeluang meningkatkan resiko pelemahan mata uang Rupiah terhadap US Dolar. Kenaikan harga minyak mentah akan meningkatkan permintaan valas yang bisa berakibat pada tekanan Rupiah.
“Dua pemicu utama pelemahan Rupiah saat ini adalah kenaikan bunga acuan Bank sentral AS serta kenaikan harga minyak dunia. Kebijakan Rusia dan Arab Saudi yang memangkas produksi minyak hariannya memicu kenaikan harga minyak saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, harga emas terpantau bergerak stabil di kisaran $1.930 per US Dolar. Emas juga masih menanti arah kebijakan suku bunga acuan dan rawan tekanan dari mata uang US Dolar.
“Jika dirupiahkan, maka kinerja harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level Rp957 ribu per gramnya. Harga emas sejauh ini masih terjebak di kisaran $1.930 dan berpeluang volatile setelah kebijakan bunga acuan US Dolar nantinya,” pungkas Gunawan. (MR)