
MEDAN, Index Sumut – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini, Jumat (22/9/2023) mampu ditutup menguat 0.36% di level 7.016,84.
Kinerja IHSG tidak seperti bursa lainnya dimana terjadi pelemahan setelah bank sentral Jepang menahan besaran bunga acuannya.
Pengamat Pasar Modal Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, Jepang masih mempertahankan besaran bunga acuan di level -0.1%, dengan menargetkan inflasi bisa terkendali di level 2%. Dimana pada bulan Agustus inflasi di Jepang masih menyentuh 3.2%.
“Indeks bursa Nikkei terpantau turun, namun Hangseng masih mampu menguat. Sementara itu, mayoritas bursa di Eropa pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan seiring munculnya kekhawatiran suku bunga yang bertahan mahal untuk waktu yang lama. Dan pelemahan ini sangat berpeluang memicu tekanan pada bursa lainnya. Sehingga IHSG yang sejauh ini mampu ditutup di atas 7.000 masih rentan terkoreksi,” ujarnya.
Dia menyebutkan, IHSG yang terlihat mengalami tekanan menjelang sesi penutupan setelah sempat menguat hingga ke level 7.040.
“Hal ini mengisyarakat bahwa pelemahan bursa di Eropa sangat berpotensi menekan IHSG. Persepsi pelaku pasar terhadap kinerja ekonomi pada umumnya belum terlihat mengalami pemulihan. Sehingga untuk sementara waktu IHSG akan berkonsolidasi di kisaran level 7.000,” sebutnya.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan di level 15.370 per US Dolar. Rupiah ditutup tidak bergerak dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di level yang sama.
“Kinerja mata uang Rupiah terpantau masih dibayangi tekanan US Dolar. Dimana yield obligasi tenor 10 tahun di AS sempat menyentuh level tertinggi 4..492% sejak tahun 2007,” katanya.
Sementara itu seiring dengan penguatan yield treasury AS, harga emas kembali bergerak dan berkutat dikisaran $1.920-an per ons troy.
“Pada sesi perdagangan sore harga emas ditransaksikan di kisaran level 41.926 per ons troy. Atau sekitar 954 ribu per gramnya. Harga emas dalam jangka pendek masih akan berkutat dalam rentang sempit $1.900 hingga $1.950 per ons troy nya,” pungkas Gunawan. (MR)