ASAHAN, Index Sumut – Berbicara masalah Literasi tentu terbersit dalam pikiran kita adalah membaca dan menulis, namun seiring dengan perkembangan zaman literasi juga diartikan sebagai kemampuan berbicara, berhitung, memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, memakai dan menggunakan potensi diri.
Seorang guru MTs.N 2 Asahan, Rehana Nasty menyebutkan, pengertian Literasi Sekolah dalam konteks adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain Membaca, Melihat, Menyimak, Menulis, dan/Berbicara.
Dia menyebutkan, Tanoto Foundation telah melihat rendahnya Literasi masyarakat Indonesia sehingga Tanoto Foundation melalui Program PINTAR menerapkan Program Membaca Senyap. Program ini merupakan salah satu strategi Membaca yang juga telah dilakukan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Hal ini dalam pelaksanaannya telah terbukti dapat meningkatkan kegemaran Membaca siswa.
“Sejalan dengan Tiga Pilar Komitmen Tanoto Foundation yaitu Memperbaiki Lingkungan Belajar Melalui Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas pembelajaran) Tanoto Foundation berupaya meningkatkan pendidikan Dasar di Indonesia dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah. Tentu saja Program Membaca Senyap sangat mendukung upaya untuk Memperbaiki Lingkungan Belajar serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia umumnya dan di sekolah/madrasah khususnya,” ujar Rehana Nasty yang juga merupakan Fasda Komunikasi Tanoto Foundation di Asahan, kemarin.
Dia menyebutkan, MTs. N 2 Asahan merupakan salah satu sekolah mitra Tanoto Foundation sejak tahun 2019. Dimana sejak adanya kerja sama tersebut tentu saja semua program PINTAR Tanoto Foundation didukung oleh pihak Madrasah terutama Kepala MTs.N 2 Asahan, Drs. Daman Huri Lubis, sehingga beliau menetapkan schedule setiap hari Kamis sebelum masuk ke ruangan belajar para siswa menerapkan kegiatan Membaca Senyap di lapangan yang dipandu oleh Umi Rismawati Ramadhani, guru mata pelajaran IPA yang juga sebagai Fasda Tanoto Foundation.
“Pada kegiatan Membaca Senyap yang diselenggarakan di MTs. N 2 Asahan pada setiap hari Kamis, para peserta didik diperbolehkan Membaca buku bidang study apa saja yang mereka suka dan setelah itu mereka mempresentasikan apa yang mereka baca di hadapan teman teman mereka, dan para guru menyimak apa yang disampaikan para peserta didik, sehingga para guru dapat memberikan masukan atau tanggapan untuk kesempurnaan presentasi tersebut,” jelas Rehana Nasty.
Tidak jarang Kepala Madrasah juga angkat bicara setelah pelaksanaan baca senyap dan presentasi para peserta didik usai, beliau memberikan motivasi dalam pengarahannya.
“Membaca merupakan langkah awal untuk menambah pengetahuan, dengan membaca kita akan meninggalkan kebodohan, untuk itu kepada para siswa pertahankan dan tingkatkan budaya baca ini demi masa depanmu yang cemerlang,” tutur beliau.
Sebagai pendidik, Rehana mengaku sangat bangga karena setiap hari Kamis pelaksanaan kegiatan Membaca Senyap sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta didik, terbukti ketika sebelum bel berbunyi para peserta didik sudah berada di lapangan membentuk barisan ataupun lingkaran sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Begitu bel berbunyi mereka telah mempersiapkan diri untuk menikmati kegiatan Membaca Senyap, tanpa mengeluarkan suara. Para peserta didik benar-benar serius Membaca dan sangat antusias ingin menunjukkan kebolehannya dalam mempresentasikan apa yang mereka baca.
“Pada Kamis 14 September 2023 lalu, ada 3 orang siswa yang mempresentasikan apa yang mereka baca pada kegiatan Membaca Senyap, Avania dari kelas VII H mempresentasikan mata pelajaran IPA, Nayla dan Shahira keduanya dari kelas VIII B mempresentasikan pelajaran B. Indonesia. Dengan membaca senyap para siswa mampu mengungkapkan kembali serta mampu merangkum apa yang mereka baca melalui presentasi, apa yang mereka tampilkan juga menjadi sebuah motivasi bagi siswa lainnya,” ungkap Rehana.
Beberapa peserta didik memberikan respon positif dalam kegiatan tersebut, seperti disampaikan Malika siswa kelas VIII B. “Kegiatan Membaca Senyap ini membuat saya lebih fokus dalam Membaca,” ujarnya.
Begitu juga dengan Siti Fahrani dari kelas IX A yang merasa senang dan termotivasi dengan kegiatan Membaca Senyap. “Saya merasa senang karena belajar di kelas lebih paham setelah mengikuti baca senyap ini,” ujarnya.
Rehana menyebutkan, dengan kegiatan ini terbukti dari hasil ujian para peserta didik yang aktif dalam mengikuti kegiatan Membaca Senyap ini meningkat. Nayla siswi kelas VIII B yang selalu tampil di depan teman-temannya untuk mempresentasikan apa yang dibacanya pada semester genap tahun ajaran 2022/2023 dia meraih peringkat juara 1 umum, dimana sebelumnya dia hanya memperoleh rangking kelas saja. Siswa lain atas nama Naura Putri juga rangking kelasnya meningkat.
Selain itu, para peserta didik juga semakin rajin mengunjungi perpustakaan, mereka membaca buku yang tersedia di sana dengan kata lain grafik yang mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku lebih banyak dari sebelumnya. Program Membaca senyap benar-benar membuat perubahan yang positif bagi para siswa MTs.N 2 Asahan.
Seorang guru baru yang lulus PPPK Ma’am Zulvaria mengaku merasa senang dan bangga ditugaskan di MTs. 2 N Asahan ini karena memiliki program yang sangat bagus dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah seperti kegiatan baca senyap ini.
“Dengan menerapkan program Membaca Senyap di MTs.N 2 Asahan diharapkan para siswa dapat meningkatkan budaya membaca,” ujarnya. (MR)