MEDAN, Index Sumut – Setelah kebijakan suku bunga acuan yang dipertahankan oleh Bank Sentral RI dan Bank Sentral AS atau The FED. Pasar saham global merespon negatif arah kebijakan suku bunga acuan The FED. Tanpa terkecuali IHSG.

Pengamat pasar modal Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, di akhir pekan ini, kinerja pasar saham banyak yang ditutup di zona merah. Di Asia sejumlah bursa juga turut diperdagangkan di zona merah pada sesi pembukaan perdagangan.

“Kabar buruk dari AS masih terus menghantui pasar saham hari ini. Setelah nada hawkish terkait kebijakan suku bunga acuan kedepan. Saat ini pasar kembali mengkhawatirkan terjadinya penutupan ekonomi AS atau government shutdown di kuartal keempat,” ujarnya, Jumat (22/9).

Di sisi lainnya, lanjutnya, minimnya sentimen pasar pada hari ini berpeluang memicu pasar keuangan bergerak sideways. IHSG diperkirakan akan berkonsolidasi di kisaran level 7.000. Dengan potensi untuk turun dan menguji 6.970.

“Tekanan di pasar saham pada akhir pekan ini tidak akan sebesar tekanan pada perdagangan sebelumnya. Sejumlah indeks saham futures pada pagi ini menunjukan kinerja yang membaik meskipun dalam penguatan yang terbatas,” sebutnya lagi.

Untuk kinerja mata uang rupiah, diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.350 dan 15.375 dengan kecenderungan menguat.

Tekanan pada mata uang mulai mereda, seiring dengan sikap pelaku pasar yang mulai mengurangi kekuatirannya setelah ada sinyal kenaikan bunga acuan The FED.

“Sejalan dengan rupiah, harga emas mulai berbalik menguat dikisaran $1.944 per ons troy. Dan emas diproyeksikan akan berkonsolidasi di kisaran level $1.940 hingga $1.950 pada hari ini,” tutupnya. (MR)

Share: