MEDAN, Index Sumut – Kinerja IHSG mampu ditutup menguat tipis 0.03% persen atau hanya naik 2.06 poin di level 6.939,89. Padahal selama sesi perdagangan IHSG sempat mendekati level 6.980.

“Kinerja IHSG pada perdagangan jelang penutupan seakan berbalik arah. Padahal sejumlah bursa Asia justru bergerak sebaliknya, dimana kian menambah penguatan jelang penutupan,” kata Analis Pasar Modal Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (29/9).

Sementara itu, lanjutnya, bursa di Eropa juga menguat jelang penutupan bursa di tanah air. Dan sejumlah indikator lainnya juga semestinya sangat mendukung kinerja IHSG.

Akan tetapi tekanan yang dilakukan pasar di sesi perdagangan kedua, menunjukan pasar belum yakin sepenuhnya dengan kinerja IHSG kedepan. Sehingga lebih memilih untuk keluar terlebih dahulu dan memanfaatkan momentum penguatan untuk melakukan aksi ambil untung.

Di sisi lainnya, kinerja mata uang rupiah juga jauh berbeda dengan IHSG. Meskipun sama-sama ditutup menguat, namun kinerja mata uang rupiah pada hari ini sangat impresif. Dimana rupiah ditransaksikan menguat di level 15.450. Setelah sempat di sesi pembukaan diperdagangkan di level 15.514 per US Dolar. Gerak rupiah jelang penutupan justru mampu menambah penguatannya.

“Penguatan Rupiah ini sejalan dengan pelemahan mata uang US Dolar. Dimana USD Index selama perdagangan hari ini secara konsisten mengalami pelemahan. Dari kisaran 106.5 ke atas menjadi 105.7 pada sesi perdagangan jelang penutupan. Dimana melemahnya US Dolar juga turut dibarengi oleh pelemahan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun di level 4.544%,” katanya.

Untuk harga emas, lanjut Gunawan, ditransaksikan di kisaran level $1.888 per ons troy nya. Kinerja harga emas mengalami penguatan pada sesi perdagangan di asia. Meski demikian emas masih mengalami tekanan seiring dengan memburuknya ekspektasi kenaikan bunga acuan.

“Saat ini harga emas ditransaksikan dikisaran 940 ribu per gramnya,” pungkasnya. (MR)

Share: