MEDAN, Index Sumut – Wall Street melemah pada hari Kamis kemarin seiring investor mencerna kinerja kuartalan emiten yang cukup variatif.

Selain itu rilis data PDB AS pada kuartal tiga yang lebih tinggi dari ekspektasi ekonomis menambah beban pada indeks Wall Street.

Dikutip dari indopremiere.com, Jumat (27/10), Nasdaq yang berbasis teknologi mengalami penurunan persentase terbesar, terbebani kelompok saham megacap “magnificent seven” dalam menghadapi panduan laba yang suram serta skenario suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama seiring data ekonomi yang solid.

PDB AS meningkat di tingkat tahunan sebesar 4,9% pada kuartal terakhir, tercepat sejak kuartal keempat 2021. Angka ini lebih tinggi dari yang diperkirakan ekonom dengan perkiraan PDB akan tumbuh 4,3%.

Ekonomi yang kuat mengindikasikan kebijakan suku bunga tinggi akan dipertahankan lebih lama.

Indeks Dolar DXY, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik tipis menjadi 106,58, setelah mencapai level tertinggi dalam 3 minggu di 106,89 pada awal sesi.
● Dow Jones melemah -252 poin (-0,76%) di level
32.784
● S&P 500 melemah -50 poin (-1,18%) di level 4.137
● Nasdaq melemah -226 poin (-1,76%) di level 12.596

Terkoreksinya indeks Wall Street diprediksi menjadi sentimen negatif untuk IHSG hari ini.

Sementara itu, berlanjutnya aksi jual investor asing pada saham berkapitalisasi besar dapat menjadi tambahan sentimen penekan indeks.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan support di level 6.670 dan resistance di level 6.750. (R)

Share: