
MEDAN, Index Sumut – Ekonomi Sumatera Utara Triwulan III-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,00 persen (q-to-q). Sedangkan secara year on year (y-on-y) tumbuh sebesar 4,94 dan (c-to-c) tumbuh sebesar 5,00 persen.
Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan III tahun 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp267,30 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp152,91 triliun.
“Ekonomi Sumatera Utara triwulan III-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,00 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 4,46 persen. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,14 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, Senin (6/11).
Sedangkan Ekonomi Sumatera Utara Triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,41 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,72 persen.
Sementara itu, secara kumulatif sampai dengan Triwulan III-2023, Ekonomi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 13,39 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 7,96 persen.
“Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan III tahun 2023 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,35 persen; Provinsi Riau sebesar 22,34 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,25 persen; dan Provinsi Lampung sebesar 10,15 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,08 persen,” ujarnya. (R)