
Index Sumut – Bank Indonesia akan memutuskan besaran bunga acuannya pada perdagangan besok, Kamis (20/6). Dan rapat dewan Gubernur BI akan dimulai pada perdagangan hari ini, Rabu (19/6).
Di sisi lainnya, data neraca perdagangan di tanah air juga akan dirilis pada hari ini. Pelemahan Rupiah belakangan ini telah memicu spekulasi bahwa Gubernur BI nantinya akan menaikkan besaran bunga acuan.
“Sejauh ini, besaran bunga acuan diproyeksikan akan tetap dipertahankan di level 6.25%. Akan tetapi yang perlu diwaspaai adalah neraca perdagangan di tanah air. Sejauh ini neraca dagang di tanah air diproyeksikan akan tetap mencatatkan surplus pada bulan Mei, meskipun diproyeksikan surplus mengalami penyusutan,” kata Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (19/6).
Menurutnya, kinerja mata uang rupiah sangat berpeluang untuk mengalami tekanan jika data neraca dagang memburuk di luar ekspektasi. Akan tetapi pada perdagangan hari ini, rupiah berpeluang menguat seiring dengan kinerja Rupiah di pasar NDF yang berbalik menguat dikisaran level 16.400 per US Dolar.
“Rupiah bisa berkinerja lebih baik, dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya di level 16.395 per US Dolar,” katanya.
Rupiah pada perdagangan pagi ini di buka menguat di level 16.390 per US Dolar. Dalam sepekan Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 16.330 hingga 16.400 per US Dolar.
Di sisi lainnya, kinerja IHSG berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini. Pada sesi perdagangan pembukaan pagi, IHSG ditransaksikan menguat tipis di level 6.739.
“Dalam sepekan IHSG akan lebih banyak digerakan oleh sentimen teknikal, di tengah minimnya agenda ekonomi penting dipekan ini. Sehingga IHSG tetap saja berpeluang bergerak di dua zona. Dimana peluang IHSG untuk terkoreksi masih terbuka,” katanya.
Selanjutnya, harga emas ditransaksikan menguat pada perdagangan pagi ini. Harga emas ditransaksikan menguat di kisaran level $2.330 per ons troy nya. (R)