Index Sumut – Delegasi Konsul Jenderal dan Konsul Kehormatan dari sembilan negara sahabat melakukan Site Visit North Sumatra Invest (NSI) ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun. Mereka mendapatkan informasi tentang KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung, Rabu (26/6).

Delegasi Konsul Jenderal dan Konsul Kehormatan dari sembilan negara sahabat tersebut dibawa Forum Kerja Sama North Sumatra Invest (NSI) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Bank Indonesia Perwakilan Sumut dengan tema “Strengthen Investment through Attractive Projects” (SIAP).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Alfi Syahriza yang hadir pada site visit KEK SEI Mangkei, memaparkan beberapa alasan mengapa harus berinvestasi ke Sumut, kepada para delegasi negara-negara sahabat tersebut.

Dia menjelaskan bahwa KEK SEI Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki bisnis utama berupa industri kelapa sawit dan karet, yang difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.

“Di tempat inilah investor dari manapun berinvestasi untuk hilirisasi. Pertumbuhan industri di Sumut sangat pesat. Selain KEK SEI Mangkei, ada juga Kawasan Industri Medan (KIM),” kata Alfi.

Pada kesempatan itu, sejumlah Konjen pun menanyakan terkait kemudahan dan insentif apa yang ditawarkan oleh Provinsi Sumut kepada investor nantinya. Seperti yang ditanyakan oleh Konjen Malaysia, Shahril Nizam Bin Abdul Malek dan Konjen Tiongkok Li Hongwei.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut Faisal Arif Nasution menyebutkan, Sumut telah memberikan kemudahan untuk berinvestasi, salah satunya dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2023 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi.

“Mudah-mudahan dengan site visit ini, pertumbuhan investasi Provinsi Sumut semakin meningkat, sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi kelak,” kata Arif.

Sementara itu, Plt. Direktur PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) VT Moses Situmorang menerangkan, KEK Sei Mangkei memiliki total area seluas 1.993,8 hektare. KEK dikelola bersama oleh PT Perkebunaan Nusantara III (Persero) dan PT KINRA berfokus pada industri pengolahan kelapa sawit dan karet.

“Untuk tahun ini yang under konstruksi ada 7 perusahaan. Mudah-mudahan tahun 2024 ini sudah beroperasi. Setelah itu akan masuk lagi tiga. Estimasi investasi hingga tahun 2031 selesai. Sektor yang mendominasi di KEK SEI Mangkei oleokimia dan refinery CPO,” pungkasnya.

Usia mendengarkan sejumlah informasi tentang KEK Sei Mangkei dan Kuala Tanjung, para investor berkunjung ke industri pembuatan es krim Aice. Mereka melihat langsung mulai dari proses produksi hingga pada proses pengemasan. (R)

Share: