
Index Sumut – Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan di akhir pekan ini, Jumat (6/9).
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, rilis data ADP Farm Payroll atau data perubahan ketenagakerjaan di luar sektor pertanian AS kembali memburuk secara bulanan. Mekipun data initial jobless claim sedikit membaik.
“Pada bulan Agutus data tersebut hanya merealisasikan angka sebanyak 99 ribu, dibandingkan dengan ekspektasi 144 ribu. Data tersebut memberikan tekanan pada bursa saham di AS. Namun tidak memberikan dampak buruk bagi mayoritas bursa saham di Asia,” ujar Gunawan, Jumat (6/9).
Kinerja IHSG pada sesi perdagangan pembukaan menguat di level 7.709. Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini diproyeksikan akan bergerak seirama dengan mayoritas bursa saham di Asia lainnya.
“IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.670 hingga 7.730. Kinerja pasar saham di Asia yang mengalami penguatan sejauh ini juga masih dalam kenaikan yang relatif terbatas,” ujarnya.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini menguat ke level 15.370 per US Dolar.
“Memburuknya data ekonomi di AS menjadi katalis bagi penguatan Rupiah. Karena sejauh ini pasar memproyeksikan bahwa The FED akan memangkas besaran bunga acuannya, bahkan diproyeksikan akan memangkas dalam angka yang signifikan,” ujarnya.
Menurutnya, bila nantinya data non farm payroll yang memburuk pada hari ini juga diikuti dengan melemahnya data pengangguran AS, maka pasar setidaknya mengharapkan pemangkasan yang lebih besar dari 50 basis poin.
Di sisi lainnya, harga emas terpantau menguat pada perdagangan hari ini sedikit membaik dibandingkan perdagangan sore kemarin di level $2.515 per ons troy nya. (R)