
Index Sumut – Kinerja bursa di AS ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya. Penguatan tersebut terjadi di saat pelaku pasar berkeyakinan bahwa tidak ada resesi pada ekonomi di masa yang akan datang.
Walaupun pasar tengah berspekulasi apakah kebijakan penurunan bunga acuan ini akan memberikan dampak pada kemungkinan laju tekanan inflasi yang lebih besar, atau justru menjadi awal pemulihan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja di AS.
“IHSG pada pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah 7.742 atau turun sekitar 2%. Padahal jika mengacu kepada kinerja bursa di Asia mayoritas justru diperdagangkan menguat. IHSG sebelumnya memang kerap menguat sekalipun di tengah sentimen yang pada dasarnya tidak mendukung penguatan IHSG lebih jauh. Seperti kinerja manufaktur di tanah air yang mengalami kontraksi belakangan ini,” kata Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (20/9).
“Sehingga saya menilai koreksi yang terjadi pada IHSG pagi ini lebih dipicu oleh aksi profit taking, memanfaatkan penguatan IHSG sebelumnya. Dengan koreksi sperti yang terjadi saat ini, sulit menggambarkan bagaimana kinerja IHSG hingga penutupan. Sementara itu, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level 15.105 per US Dolar,” sambungnya.
Kinerja Rupiah sangat bertolak belakang dengan IHSG yang terpuruk cukup dalam. Padahal perdagangan akhir pekan ini tidak ada agenda ekonomi besar yang berpengaruh terhadap pasar keuangan. Di sisi lain, harga emas dunia ditrransaksikan stabil di kisaran $2.589 per US Dolar. (R)