
Index Sumut – Sekitar 19 peserta dari kalangan dosen dan mahasiswa universitas, lembaga pemerintah, laboratorium pengujian, koperasi pertanian, perusahaan swasta, lembaga penelitian, dan lain-lain antusias mengikuti pelaksanaan kegiatan Food Safety Training dan Audit Training dalam tajuk Food Safety Management Course 2024 in Indonesia yang terlaksana secara online.
Kegiatan yang dipusatkan di Medan, Sumatera Utara ini dilakukan dalam dua sesi yaitu sesi pertama Food Safety Training pada tanggal 7 – 9 Agustus dan sesi kedua Audit Training pada tanggal 1 – 2 Oktober 2024.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian dengan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan ditunjuk menjadi penanggung jawab kegiatan Food Safety Management Training Course in Partnership with Indonesia Agriculture Polytechnic Development of Medan (IADP Medan) under ASEAN – MAFF Project for Human Resources Development in Agriculture and Food -related Areas through Partnership with Universities in ASEAN Region (HRD Project) – Phase 4.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Kementerian Pertanian RI melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda menuju pertanian maju, mandiri, modern.
“Konsumen menuntut adanya pemastian keamanan bagi produk pangan yang dihasilkan oleh industri. Tanpa itu, maka industri tersebut tidak akan bisa masuk dalam kancah persaingan perdagangan, apalagi perdagangan internasional,” kata Mentan Amran.
Pada kesempatan lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa isu ketahanan pangan menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan.
“Hal ini menjadi penting karena kesalahan dalam proses pengolahan dan penyiapan bahan pangan pada tingkat rumah tangga akan menyebabkan menurunnya kuantitas dan kualitas gizi keluarga yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas ketahanan pangan,” kata Arsanti.
Pelatihan dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menegaskan tujuan pelatihan, meningkatkan kualitas SDM bidang pangan Indonesia terutama mahasiswa, dosen dan peneliti serta perwakilan dari pemerintahan dan sektor swasta di Indonesia.
Hadir virtual Director of Food Industrial Corporate Affairs Office MAAF, Kazuko Takabatake; Project Coordinator of HRD Project ASEAN Secretariat, Mr, Takafumi Sonoda, Assistant Project Coordinator HRD project phase 4 ASEAN Secretariat dan narasumber Shouichi Sakai dan Mr. Jumpei Saito dari Food Safety Division Ecore Co., Ltd. Kedua narasumber menekankan tentang Manajemen Keamanan Pangan sebagai bentuk standarisasi untuk menjamin keamanan produk pangan di sejumlah negara maju seperti Jepang.
Direktur Polbangtan Medan mengucapkan banyak terimakasih kepada HRD Project ASEAN Secretariat dan MAFF Jepang yang telah memfasilitasi mereka dalam kegiatan kerjasama ini. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang.
“Saya mewakili Polbangtan Medan dan Kementerian Pertanian menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif, dan tentunya kepada lecturer dan para panitia yang sudah bekerja keras dalam mempersiapkan dan menyukseskan kegiatan ini,” kata Yuliana.
“Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dimana sebagian besar berasal dari UPT-UPT Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian pertanian. Kita semua berharap bahwa materi yang telah diberikan dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kompetensi dan penerapan sistem keamanan pangan di lingkungan kerja masing-masing,” tambahnya.
Yuliana juga berharap semoga seluruh peserta dapat lulus dalam ujian dengan hasil yang memuaskan. Semoga ilmu yang diperoleh selama pelatihan ini dapat diaplikasikan secara optimal dalam kegiatan audit dan pengelolaan keamanan pangan ke depannya.
“Teruslah berkomitmen untuk menerapkan standar keamanan pangan yang tinggi, dan semoga keberhasilan ini menjadi awal dari langkah-langkah perbaikan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang,” pesan Yuliana. (R)