Index Sumut – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tajam pada awal pekan ini, Selasa (8/4), menyusul libur panjang akhir pekan. IHSG turun 9,16% ke level 5.914 saat pembukaan perdagangan.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, tekanan pada pasar saham domestik dipicu oleh sentimen negatif dari pasar global yang mengalami gejolak selama periode libur.

“Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami tekanan. Rupiah dibuka melemah ke level Rp16.820 per dolar AS, mendekati angka psikologis Rp17.000. Selama libur panjang, rupiah bahkan sempat ditransaksikan di atas Rp17.000 di pasar non-deliverable forward (NDF),” ujar Gunawan.

Rilis data inflasi nasional menjadi fokus perhatian pelaku pasar pada awal pekan ini. Kenaikan inflasi diperkirakan signifikan, seiring berakhirnya diskon tarif listrik sebesar 50%. Namun, sejauh ini inflasi domestik belum dianggap sebagai ancaman serius terhadap stabilitas pasar.

Di sisi eksternal, investor global menanti rilis risalah pertemuan The Fed (FOMC Minutes) dan data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini. Kedua data tersebut diperkirakan akan menjadi penentu arah pergerakan pasar, termasuk IHSG dan rupiah.

“Gejolak pasar keuangan global dipicu oleh kebijakan terbaru AS terkait kenaikan tarif impor, yang meningkatkan kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi global. Hal ini membuat dolar AS semakin menarik dibandingkan aset safe haven seperti emas,” ujarnya.

Harga emas sendiri mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. Pada pagi ini, emas diperdagangkan di kisaran US$3.000 per troy ounce, atau setara dengan Rp1,63 juta per gram.

“Pasar diperkirakan masih akan mengalami volatilitas tinggi, seiring upaya penyesuaian terhadap dinamika ekonomi global dan domestik yang tengah berlangsung,” pungkasnya. (R)

Share: