MEDAN, Index Sumut — Sentimen positif menyelimuti pasar keuangan Asia awal pekan ini, Senin (14/4) usai Amerika Serikat resmi membebaskan tarif impor untuk sejumlah barang elektronik asal China, termasuk laptop. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi pelaku pasar, yang sebelumnya sempat dibayangi ketidakpastian akibat rencana kenaikan tarif impor oleh AS.

“Seiring dengan kabar tersebut, bursa saham di kawasan Asia mayoritas dibuka di zona hijau. Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah tipis di awal perdagangan, dibuka di level 6.225. Berbeda dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis ke posisi Rp16.775 per dolar AS,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (14/4).

Gunawan menyebutkan, dari dalam negeri, pelaku pasar menanti sederet data ekonomi penting yang akan dirilis dalam sepekan ke depan. Di antaranya data penjualan kendaraan bermotor, penjualan mobil, indeks kepercayaan konsumen, serta cadangan devisa. Data cadangan devisa menjadi sorotan utama, karena diyakini mampu menggerakkan arah pasar di tengah sentimen eksternal yang masih fluktuatif.

“Secara global, pelaku pasar juga mencermati agenda ekonomi besar, seperti rilis pertumbuhan ekonomi China, penjualan ritel AS, hingga pidato Gubernur Bank Sentral AS yang bisa mempengaruhi kebijakan moneter ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, harga emas dunia tercatat menguat, diperdagangkan di level US$3.224 per ons troy atau sekitar Rp1,75 juta per gram, seiring meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian pasar.

“Dengan berbagai sentimen tersebut, IHSG dan rupiah masih berpeluang bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini, meskipun pelaku pasar tetap disarankan waspada terhadap potensi perubahan arah pasar, khususnya usai rilis data cadangan devisa,” pungkasnya. (R)

Share: