
MEDAN, Index Sumut – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini di level 6.849.
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, penguatan ini terjadi jelang rilis data indeks kepercayaan konsumen, yang diperkirakan akan menjadi sentimen utama bagi pergerakan IHSG dan nilai tukar Rupiah sepanjang hari ini.
Sementara itu, lanjutnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan adanya kesepakatan antara AS dan Inggris, yang menjadi kesepakatan pertama setelah penerapan kebijakan tarif resiprokal oleh AS.
Dampaknya, kata Gunawan, imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami penguatan, tercatat di level 4,371%. Tak hanya itu, indeks USD juga menunjukkan penguatan, berada di level 100,7 pada pagi ini.
“Penguatan ekonomi Amerika Serikat berpotensi memberikan tekanan pada mata uang Rupiah. Kuatnya data ekonomi AS membuat Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk Rupiah. Terpantau, nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan dan diperdagangkan pada level 16.530 per Dolar AS,” ujar Gunawan, Jumat (9/5).
Meski demikian, lanjutnya, pada perdagangan sebelumnya, Rupiah sempat menguat meski cadangan devisa nasional mengalami penurunan signifikan.
Di sisi lain, pelaku pasar dalam negeri masih menantikan rilis data penjualan kendaraan bermotor dan data indeks kepercayaan konsumen, yang diperkirakan akan mempengaruhi arah pergerakan Rupiah dan IHSG pada hari ini.
“Sebelumnya, pada bulan April, indeks kepercayaan konsumen di Indonesia tercatat mengalami penurunan ke level 121,1. Pelaku pasar mewaspadai adanya potensi koreksi lanjutan, yang dapat membuat data indeks kepercayaan konsumen kembali sejajar dengan posisi tahun 2022,” ujarnya.
Selain itu, harga emas dunia juga mengalami penurunan, tercatat di level USD 3.287 per ons troy atau sekitar 1,75 juta Rupiah per gram.
“Hal ini menambah dinamika di pasar komoditas global, yang turut dipantau oleh para pelaku pasar,” pungkasnya. (R)