
MEDAN, Index Sumut – Komoditas beras dan daging ayam dinilai sebagai komoditas yang sangat rawan mengalami kenaikan harga dalam waktu dekat.
Seperti harga daging ayam potong yang sebelumnya sempat turun di bawah Rp30 ribu per kilogram kini mulai berbalik naik.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di Kota Medan, harga daging ayam saat ini berada di kisaran Rp33.400 per kilogram. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 13% dibandingkan harga bulan April lalu yang sempat berada di level Rp29 ribu per kilogram.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengungkapkan bahwa kenaikan harga daging ayam ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang tak terelakkan.
“Pada Maret hingga April, harga daging ayam bergerak di rentang Rp24 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram sebelum akhirnya naik. Hal ini terjadi akibat tekanan harga yang melemah sebelumnya. Kini, para peternak mulai menaikkan harga seiring meningkatnya beban produksi,” ujar Gunawan.
Menurutnya, kenaikan harga ini merupakan kabar baik bagi peternak yang sebelumnya mengalami kesulitan akibat rendahnya harga ayam.
“Namun, di sisi lain, peternak juga mengalami dilema karena harus mengurangi pasokan ayam hidup akibat tergerusnya pendapatan. Melemahnya daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting yang memperburuk kondisi pasar saat itu,” tambahnya.
Selain daging ayam, harga beras juga diperkirakan akan naik jika pemerintah tidak segera melakukan stabilisasi.
Gunawan Benjamin mengungkapkan bahwa saat ini harga gabah kering giling (GKG) di Sumut telah mencapai Rp8.700 per kilogram, mendekati angka Rp9.000 per kilogram.
“Banyak kilang penggilingan padi yang masih mengandalkan stok gabah dari panen sebelumnya. Jika harga ini bertahan, mereka belum berani menambah pasokan karena risiko kerugian,” jelasnya.
Menurut Gunawan, peran Bulog dalam mengendalikan harga sangat krusial. Dalam dua pekan terakhir, harga beras di level kilang sudah naik sekitar Rp200 hingga Rp300 per kilogram, meskipun belum sepenuhnya berdampak pada harga di tingkat pengecer.
“Bulog perlu segera mengambil langkah stabilisasi agar lonjakan harga ini tidak terus merugikan masyarakat, terutama pada periode Juni dan Juli mendatang di Sumut,” tegas Gunawan.
Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan harga kebutuhan pokok ini, sambil menunggu langkah konkret dari pihak terkait dalam menjaga kestabilan harga pangan di Sumatera Utara. (R)