
MEDAN, Index Sumut – Menjelang libur panjang Idul Adha, pergerakan pasar keuangan domestik terpantau cenderung datar atau sideways, pada Kamis (5/6/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis di level 7.100, mengikuti tren positif di bursa saham Asia yang bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Kamis pagi.
Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menyebutkan bahwa pelemahan data tenaga kerja Amerika Serikat yang tercermin dari laporan ADP Nonfarm Employment Change, sempat memicu koreksi di bursa Wall Street. Namun, kondisi tersebut tidak terlalu berimbas pada pasar Asia.
“Pasar merespons datar karena tidak ada sentimen besar yang mampu menggoyang keyakinan investor, apalagi menjelang libur panjang. Para pelaku pasar cenderung wait and see, terutama karena tidak ada agenda ekonomi penting selama liburan,” ujar Gunawan.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga menunjukkan penguatan terbatas. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp16.265 per Dolar AS, seiring dengan melemahnya imbal hasil obligasi AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang turun ke level 4,3%, serta turunnya USD Index ke angka 98,84.
“Penurunan imbal hasil dan indeks dolar ini menjadi katalis positif bagi mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah. Namun penguatan Rupiah diperkirakan tetap terbatas karena pasar global sedang berada dalam fase konsolidasi,” tambah Gunawan.
Di sisi lain, harga emas dunia ikut menguat ke level US$3.373 per troy ounce, atau sekitar Rp1,77 juta per gram, didorong oleh kekhawatiran investor terhadap potensi perlambatan ekonomi global.
Meski begitu, Gunawan memprediksi baik IHSG, Rupiah, maupun harga emas akan cenderung bergerak sideways pada perdagangan hari ini. Minimnya sentimen besar serta sikap hati-hati investor menjelang libur panjang menjadi faktor utama yang menahan volatilitas pasar.
“Selama tidak ada kejutan geopolitik atau ekonomi besar, arah pasar masih akan stagnan dalam jangka pendek. Perdagangan hari ini lebih banyak diwarnai oleh aktivitas profit taking dan konsolidasi,” pungkasnya. (R)