LANGKAT, Index Sumut – Keberlanjutan program Brigade Pangan, harus dijaga konsistensinya agar peningkatan produktivutas pertanian yang dari 4 ton menjadi 7 ton tidak hanya terlaksana saat ini saja, melainkan target jangka panjang yang harus ditingkatkan terus.

Ini terungkap dalam Rapat Koordinasi peningkatan Brigade Pangan (BP) dan partisipasi peran penyuluh pertanian dalam mendukung swasembada pangan yang digelar di Aula Kantor Bupati Kabupaten Langkat, Sabtu (14/6/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program BP, antara lain Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Inneke Kusumawaty, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), civitas akademika Polbangtan Medan, penyuluh pertanian lapangan (PPL), Babinsa, kepala desa, serta perwakilan kelompok tani.

Kegiatan ini searah dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yag menegaskan bahwa swasembada pangan bukanlah hal yang mustahil, melainkan suatu tujuan yang dapat segera tercapai dengan strategi yang tepat.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Menteri Pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menilai, percepatan swasembada yang merupakan program strategis Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produktivitas dan produksi di tingkat lapangan.

Dalam rapat ini, juga disampaikan beberapa arahan penting terkait pelaksanaan dan kesinambungan program Brigade Pangan. Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah alokasi bantuan sebesar Rp2,8 miliar yang ditujukan kepada BP yang saat ini masih berada pada Indeks Pertanaman (IP) 1, agar dapat segera ditingkatkan menjadi IP 2.

Bagi BP yang telah mencapai IP 2, diimbau untuk bersabar karena tujuan utama dari program ini adalah mendorong seluruh BP menuju peningkatan IP secara bertahap hingga IP 3.

Pentingnya optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah diberikan juga menjadi sorotan.

“Alsintan diharapkan benar-benar digunakan di lapangan untuk mendukung kegiatan pengolahan lahan dan percepatan tanam, khususnya untuk Musim Tanam ke-2 (MT 2). Seluruh pihak diminta untuk menjaga agar bantuan tidak disalahgunakan atau diperjualbelikan secara ilegal,” ujar Kepala Pusat Pelatihan Kementerian Pertanian, Inneke Kusumawaty.

Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan, program BP juga diarahkan agar mampu mandiri secara ekonomi, melalui pencatatan keluar masuk uang, analisis usaha tani, serta perhitungan biaya penyusutan.

“Hal ini penting agar BP dapat mengelola bantuan dengan baik, serta menyiapkan diri dalam mengajukan permodalan dan usaha penunjang lainnya, seperti penangkaran benih. Dalam kesempatan ini, Direktur Polbangtan Medan juga menyampaikan bahwa Polbangtan siap mendampingi petani, khususnya generasi muda, dalam mengadopsi teknologi pertanian modern,” ujarnya.

Mengakhiri kegiatan, seluruh penyuluh, petani, dan Babinsa diminta untuk menjaga semangat dan tanggung jawab dalam menyukseskan program Brigade Pangan sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional. Sesuai arahan Presiden, Indonesia harus dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya, dan program ini merupakan salah satu langkah penting ke arah tersebut. (R)

Share: