
MEDAN, Index Sumut – Bulog Kanwil Sumut terus melaksanakan penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) Beras alokasi bulan Juni-Juli 2025. Salah satu wilayah yang disalurkan Banpang di Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas Kota Medan dan juga Kecamatan Seidadap Kab Asahan, Sabtu (19/7).
Selain di wilayah tersebut, Perum Bulog juga akan terus menyalurkan Banpang seperti di wilayah Tanah Karo, Pakpak Bharat, Humbahas, Sibolga, Labuhan Batu dan wilayah lainnya se Sumatera Utara.
“Saat ini Perum Bulog Kanwil Sumut telah menyalurkan Bantuan Pangan hingga 280 ton per tanggal 18 Juli 2025 dari rencana yang akan disalurkan sebanyak 16.655 ton untuk 832.772 penerima bantuan untuk alokasi Juni- Juli 2025,” ujar Kepala Perum Bulog Kanwil Sumut, Budi Cahyanto.
Budi Cahyanto menyebutkan, Banpang ini diberikan pemerintah secara gratis dengan harapan akan memenuhi sebagian kebutuhan dari keluarga penerima.
Gerakan Pangan Murah
Sebelumnya, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak.
Dalam program kali ini, Bulog bersinergi bersama sejumlah BUMN lain seperti PT Pos Indonesia, PTPN, PT Indonesia Hidroponik Center (PIHC), dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Budi Cahyanto menyebutkan, GPM serentak ini digelar di total 17 outlet BUMN, yang terdiri dari 12 outlet milik PT Pos Indonesia, 3 outlet PTPN, 1 outlet PIHC, dan 1 outlet RNI.
Tak hanya itu, BULOG sendiri membuka tambahan 20 outlet di kantor dan gudangnya, sehingga total outlet penyalur mencapai 37 titik.
“Sebanyak 26 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) disiapkan untuk disalurkan kepada masyarakat dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Program ini tidak hanya menjadi upaya nyata dalam menjaga keterjangkauan harga beras, tetapi juga sebagai alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok.
“Jumlah outlet dapat terus bertambah seiring dengan optimalisasi cabang dan kantor milik BUMN yang bisa difungsikan sebagai titik penyaluran SPHP ke depannya,” ujarnya.
Penyaluran beras SPHP sendiri ditargetkan berlangsung sejak Juli hingga akhir Desember 2025. Dengan harga yang dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp13.100 per kilogram, program ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret dalam menekan gejolak harga beras di pasaran. (R)