PANGKALAN KERINCI, Index Sumut – Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, terus berkomitmen mendorong lahirnya lulusan-lulusan universitas yang siap menjadi pemimpin masa depan berdampak melalui program unggulannya, TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).

Program TELADAN memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada mahasiswa S1 dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation. Bukan hanya itu, yang membedakan Program Beasiswa TELADAN dengan beasiswa lainnya adalah, para Tanoto Scholars (sebutan untuk penerima program TELADAN) juga diberikan pelatihan kepemimpinan secara terstruktur dari semester dua hingga semester delapan untuk meningkatkan kepemimpinan dan soft skills mereka.

Tanoto Scholars Gathering 2025: Belajar dan Memimpin

Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) forum tahunan yang mempertemukan para penerima Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan.

Tahun ini, TSG kembali dilaksanakan pada 24–26 Juli 2025 di Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau. Sebanyak 291 Tanoto Scholars hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari universitas mitra Tanoto Foundation antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Andalas.

CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, mengatakan bahwa Tanoto Scholars Gathering (TSG) bertujuan membentuk para penerima beasiswa TELADAN menjadi pemimpin panutan.

“Sesuai dengan tema ‘Becoming the Champion of Good’, nilai utama yang kami tanamkan adalah bahwa setiap Tanoto Scholar harus menjadi teladan dalam berbuat kebaikan. Filosofi untuk senantiasa membawa dampak positif ini diwariskan oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto,” ujar Benny dalam pembukaan TSG 2025, Jumat (25/7).

“Sebagai calon pemimpin masa depan, Tanoto Scholars tidak hanya menjadi contoh, tetapi juga harus mampu memimpin orang lain untuk berbuat baik. Ada tanggung jawab untuk membawa kemajuan bagi masyarakat,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Chief Operating Officer RAPP, Eduward Ginting, yang juga membuka TSG 2025 juga berpesan untuk Tanoto Scholars peserta TSG 2025 agar menjadi pemimpin yang berdampak.

“Tanoto Scholars adalah champions yang sudah terpilih melalui proses seleksi program TELADAN yang panjang. Maka, sebagai mahasiswa terpilih, adik-adik harus berdampak bukan hanya untuk lingkungan sekitar, namun juga untuk cakupan yang lebih luas lagi, untuk negara Indonesia. Teruslah berdampak dan menginspirasi yang lain untuk berbuat kebaikan,” sebut Eduward.

Pada hari pertama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan yang menjadi salah satu pembicara berpesan kepada para peserta TSG 2025, bahwa untuk menjadi pemimpin, harus memberi asupan yang positif kepada diri sendiri.

“Kalian harus feeding diri kalian dengan hal-hal yang membangun. Berada di lingkungan yang positif, kelilingi diri kamu dengan orang-orang mendukung dan sepemikiran. Perbanyak komunikasi dengan mereka yang positif dan mendukung perkembangan dan kemajuan. Kemudian, baca buku-buku yang bermanfaat dan membangun juga. Gunakan sosial media untuk melihat konten-konten yang berguna,” ujar Veronica.

Selain itu, Veronica juga menyambung bahwa menjadi pemimpin bukan hanya harus pintar. “Intelektual itu penting, tapi yang lebih penting adalah hati nurani. Tema TSG tahun ini, Becoming the Champion of Good, sangat mengetuk hati. Akal dan budi adalah dua kata yang tak terpisahkan. Akal yang kuat tanpa budi yang baik adalah percuma. Maka, jadilah pemimpin yang berhati nurani dan berdampak positif bagi sesama,” ujar Veronica.

Pada hari kedua, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto mengatakan bahwa masa kuliah tidak hanya belajar tapi juga membangun hal esensial lain untuk masa depan.

“Masa kuliah adalah golden time, manfaatkanlah sebaik mungkin. Disinilah adik-adik akan membangun jejaring, karakter, dan visi hidup. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri secara optimal,” sebut Menteri Brian.

Melengkapi sesinya, Menteri Brian juga membagikan 12 karakter untuk menjadi sukses. “Ini adalah karakter-karakter yang dirangkum dari orang-orang berhasil, yaitu: keinginan kuat, keyakinan, sugesti diri, pengetahuan khusus, imajinasi, perencanaan terorganisir, keputusan tegas, kerja keras, tekun, gigih, kekuatan kelompok, pikiran bawah sadar, otak sebagai pemancar dan penerima, dan miliki the sixth sense dalam hal membangun intuisi baik dalam mengantisipasi kesempatan dan tantangan di bidang pendidikan, sains, dan teknologi,” sambung Menteri Brian.

Menteri Brian mengajak para mahasiswa peserta TSG 2025 untuk menjadi manusia yang tidak hanya baik dalam intelektual, namun juga berintegritas dan berdampak bagi masyarakat.

“Kita butuh orang-orang pintar, yang menghasilkan terobosan dan berdampak mengubah kualitas hidup masyarakat. Bukan sekadar kompeten, tapi juga relevan dan kontributif,” tutup Menteri Brian.

Pada hari ketiga, CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, berbagi pesan inspiratif tentang pentingnya menciptakan peluang. Ia menceritakan bagaimana kehilangan pendengaran di usia muda dan kesulitan yang dihadapinya justru memacunya untuk bangkit.

Berpegang pada nasihat dosennya untuk menciptakan kesempatan di tengah kesulitan, Angkie menemukan panggilannya sebagai seorang sociopreneur. Ia pun berpesan agar Tanoto Scholars menjadi pemimpin masa depan yang memiliki empati, kesadaran diri, dan komitmen kuat pada kesetaraan dan mau berkolaborasi dengan semua pihak.

Pembelajaran Langsung dari Praktik Keberlanjutan

Pertama kali diadakan pada tahun 2010, TSG mempertemukan Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, berbagi, dan berjejaring.

Pada TSG 2025, tema yang diusung adalah Learn & Lead: Becoming the Champion of Good (Belajar dan Memimpin: Menjadi Teladan Kebaikan). Melalui tema ini, Tanoto Scholars diajak untuk meneladani kepemimpinan berdampak dan berbasis keberlanjutan. Hal ini diimplementasikan dalam rangkaian kegiatan TSG yang dikemas sedemikian rupa.

Pertama, Tanoto Scholars diperkenalkan dengan dunia kerja dan diajak untuk melihat serta mempelajari secara langsung bagaimana sebuah bisnis berkelanjutan dibangun dan dikembangkan melalui industrial visit ke unit bisnis dari grup RGE – yang juga didirikan oleh Sukanto Tanoto, pendiri Tanoto Foundation.

Kemudian, mereka juga diberikan kesempatan untuk belajar dari para pembicara ternama yang dihadirkan secara langsung, mulai dari petinggi pemerintahan, akademisi, hingga public figure.

Tidak hanya itu, Tanoto Scholars juga mendapatkan experiential leadership workshop seperti outbound activities yang mengasah keterampilan kerja tim, pengambilan keputusan cepat, dan pemecahan masalah.

Semua ini bertujuan untuk membangun Tanoto Scholars menjadi pemimpin yang memiliki soft skills yang relevan dengan dunia kerja, berjiwa kepemimpinan, dan siap memberikan dampak positif di berbagai bidang dan lingkungan tempat mereka berada. (R)

Share: