
MEDAN, Index Sumut — Ketegangan geopolitik global kembali meningkat seiring dengan eskalasi konflik antara Iran-Israel yang mulai menyeret Amerika Serikat. Situasi ini berdampak langsung terhadap pasar keuangan global, termasuk di Indonesia.
Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis ke level 7.155 pada perdagangan pagi ini.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah ke posisi Rp16.305 per dolar AS, mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar dalam menghadapi gejolak geopolitik yang kian panas.
“Pasar saat ini sedang dihantui oleh kekhawatiran atas potensi keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik Iran–Israel. Hal ini membuat investor global lebih memilih aset safe haven dan menghindari risiko,” ujar Gunawan, Rabu (18/6/2025).
Situasi diperparah oleh data ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat. Penjualan ritel AS pada Mei 2025 tercatat turun -0,9% secara tahunan (YoY), jauh lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya minus -0,1%.
“Koreksi data penjualan ritel memperkuat kekhawatiran pasar terhadap melambatnya konsumsi domestik AS. Ini turut menyeret bursa saham global, termasuk di Asia, ke zona merah,” tambah Gunawan.
Dari dalam negeri, pasar juga mencermati keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan yang dijadwalkan diumumkan hari ini. Konsensus pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,5%, namun pidato Gubernur BI dinilai akan menjadi perhatian utama.
“Arah kebijakan moneter ke depan dan penilaian BI terhadap kondisi ekonomi akan menjadi bahan evaluasi investor, walaupun untuk saat ini fokus utama tetap pada isu geopolitik global,” jelasnya.
Sementara itu, harga emas dunia justru mengalami tekanan teknikal, diperdagangkan turun di kisaran $3.381 per troy ons atau sekitar Rp1,78 juta per gram.
Gunawan menilai penurunan ini lebih disebabkan oleh pola teknikal double top, meski secara fundamental emas masih sangat didukung.
“Di tengah ketegangan Iran–Israel yang meningkat, seharusnya emas mendapat dorongan. Tapi aksi ambil untung jangka pendek mendominasi pasar hari ini,” tutup Gunawan. (R)