
Index Sumut – Di awal sesi perdagangan hari ini, Senin (4/3), baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan.
“Mata uang Rupiah diperdagangkan di zona merah selama sesi perdagangan, dan ditutup turun di level 15.735 per US Dolar. Sementara itu, kinerja sejumlah mata uang di Asia terhadap US Dolar pada perdagangan hari ini terpantau bergerak variatif,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin.
Dia menyebutkan, kinerja mata uang Rupiah yang tertekan juga turut diikuti dengan membaiknya imbal hasil US Treasury 10 Tahun, yang selama sesi perdagangan di Asia mengalami penguatan dan banyak ditransaksikan di zona hijau.
Disisi lain, lanjutnya, kinerja IHSG pada perdagangan hari ini juga ditransaksikan melemah. IHSG yang sempat bergerak sideways dan diperdagangkan di zona hijau tidak mampu mempertahankan penguatannya.
IHSG setelahnya justru ditransaksikan di zona merah, dan ditutup melemah 0.48% di level 7.276,74. Dimana asing membukukan transaksi beli bersih Rp375 miliar.
“Kinerja IHSG mengalami tekanan meskipun sejumlah bursa di Asia bergerak variatif. Secara teknikal IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.250 hingga 7.330 pada perdagangan di pekan ini. Acuannya adalah jika The FED tidak memberikan testimoni yang bernada hawkish nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, harga emas masih mencoba naik dan mendekati level $2.100 per ons troynya. Sejauh ini emas masih berkutat di kisaran $2.083 per ons troy. Membaik dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya.
“Harga emas masih dinaungi kabar baik di pekan ini. Dimana kepastian pemangkasan bunga acuan kian tergambar dengan lebih jelas,” pungkasnya. (R)