Index Sumut – Imbal hasil US Treasury 10 Tahun mengalami kenaikan di atas 4.4%. Di sisi lain kinerja USD Index juga mengalami kenaikan di kisaran 105.86.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, kinerja mata uang Rupiah berpeluang melemah berdasarkan dua indikator tersebut.

“Saya menilai mata uang rupiah berpeluang untuk melemah, meskipun masih akan berada di bawah level psikologis 16.400 per US Dolar,” ujar Gunawan, Selasa (2/7).

Pada sesi perdagangan pagi ini, lanjutnya, mata uang rupiah melemah di kisaran level 16.365 per US Dolar. Pada perdagangan hari ini, Rupiah berpeluang untuk bergerak dalam rentang 16.350 hingga 16.390 per US Dolar.

Di waktu yang bersamaan, kinerja IHSG di sesi awal perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di kisaran level 7.160.

“IHSG masih berada di zona hijau di tengah kinerja bursa di Asia yang bergerak variatif. Pelaku pasar tengah menanti pidato dari Gubernur Bank Sentral AS, yang baru akan memberikan dampak besar ke pasar keuangan di tanah air pada perdagangan besok. Pidato tersebut menjadi sulit diproyeksikan karena bukan data kuantitatif, melainkan sebuah pendapat pejabat yang menentukan arah kebijakan suku bunga AS kedepannya,” katanya.

Jika merujuk pada kinerja bursa saham yang menguat belakangan ini, kata Gunawan, maka IHSG berpeluang mengalami koreksi teknikal karena telah memasuki area jenuh beli. Sementara itu, mata uang rupiah masih menanti arah kebijakan The FED selanjutnya.

Sementara itu, harga emas ditransaksikan menguat di kisaran level $2.333 per ons troy nya. (R)

Share: