
Index Sumut – Kinerja pasar saham di Amerika tadi malam, dan di Asia pada perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat.
Pidato The FED masih diterjemahkan sebagai angin segar akan kemungkinan terjadinya pemangkasan bunga acuan yang akan terjadi di tahun ini. Dan pada perdagangan waktu AS (kamis malam) nantinya, data inflasi di AS akan kembali dirilis.
“Sejauh ini, ekspektasinya adalah bahwa inflasi AS akan bergerak melandai. Inflasi inti pada bulan Juni diproyeksikan akan masih sama di level 3.4% (YoY), dan inflasi secara keseluruhan diproyeksikan turun menjadi 3.1% (YoY). Pasar akan melihat data tersebut sebagai acuan pengambilan keputusan selanjutnya,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (11/7).
Sementara itu, pada sesi perdagangan pagi ini IHSG mengalami penguatan di kisaran level 7.310. Penguatan IHSG ini ditopang oelh membaiknya kinerja bursa di Asia.
“Saya menilai sedikit saja realisasi inflasi AS lebih tinggi dari proyeksi. Maka pasar saham di kawasan Asia termasuk IHSG berpeluang untuk melemah karena profit taking,” ujarnya.
Di sisi lain, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini menguat di level 16.200 per US Dolar. Pasar masih diselimuti kabar baik dari testimony The FED. Walaupun belum secara spesifik kapan The FED akan mulai memangkas besaran bunga acuannya. Namun, inflasi yang terus bergerak turun menjadi indikasi kuat akan kemungkinan pemangkasan bunga.
Selian IHSG dan rupiah yang menguat, harga emas juga menguat ke level $2.374 per ons troy nya. Harga emas ditransaksikan di level $2.374 per ons troy.
“Harga emas menguat seiring dengan membaiknya ekspektasi pemangkasan bunga acuan serta memanasnya tensi geopolitik global,” pungkasnya. (R)